TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pertamina menggelar kompetisi Pertamuda yang bertujuan untuk menumbuhkan inovasi mahasiswa dalam berwirausaha.
Pogram ini diawali dengan kick off dan seminar pada 30 Agustus 2023 lalu, acara workshop-nya pun dihadiri ratusan mahasiswa dan masyarakat umum.
Dari workshop tersebut, ide bisnis yang menarik mendapatkan kesempatan untuk pemaparan di babak demoday dan Final Pitch Pertamuda 2023.
Corporate Secretary Pertamina, Brahmantya S Poerwadi mengatakan, ada 2.719 peserta dari 238 perguruan tinggi negeri dan swasta di 32 provinsi di Indonesia yang mendaftar di acara Pertamuda 2023.
"Kami menyaring ide-ide bisnis yang terbaik. Sebanyak 30 peserta dari 21 kampus akan presentasi ide bisnisnya di babak Demoday Pertamuda 2023," ujarnya.
Bali dipilih menjadi tempat diadakannya acara Demoday Pertamuda 2023 yang berlangsung pada tanggal 27-29 November 2023.
Pertamuda Seed & Scale 2023 memiliki dua program utama yaitu, program Early Stage Startup (kategori kompetisi untuk bisnis rintisan).
Baca juga: Dosen Untag Surabaya Implementasikan Nutrisi Pupuk untuk Meningkatkan pH Tanah dan Produksi Tanaman
Dapat berupa bisnis yang masih berada pada tahap ideasi atau bisnis pada tahap awal yang masih bergantung pada seed funding dan program Energy Founder (kategori ide bisnis bidang energi).
Perlombaan Pertamuda terbukti menarik minat anak-anak dan remaja dari berbagai latar belakang.
Sesuai dengan penjelasan Brahmantya, peserta dari berbagai universitas di Indonesia datang dengan semangat tinggi dan siap untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka.
Salah satu peserta yang lolos untuk mengikuti Demoday & Final Pitch Pertamuda Seed and Scale 2023 adalah mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Hilda Puspitaningrum.
Hilda lolos dengan ide bisnisnya, yaitu Coconut Earth Capital.
Ide bisnis yang disampaikan oleh Hilda Puspitaningrum menawarkan produk arang briket yang ramah lingkungan.
"Ide dari bisnis yang kami tawarkan mengambil inspirasi dari alam, mengubah tempurung kelapa menjadi arang briket berkualitas tinggi sebagai energi terbarukan yang menawarkan keunggulan seperti daya tahan api yang luar biasa, emisi asap minimal, dan ramah lingkungan." paparnya dalam sesi presentasi pengenalan Coconut Earth Capital.
Baca juga: Resmi, Untag Surabaya Kukuhkan Dua Guru Besar Bidang Keilmuan Ekonomi Bisnis, Ini Sosoknya
Hilda berhasil sampai tahap presentasi dikarenakan kerja sama yang baik dengan dosen Prodi Teknik Sipil Untag.
"Alhamdulillah, Hilda lolos 20 besar mengalahkan lebih dari 2700 peserta lainnya, kami sangat bangga atas pencapaian Hilda," ujar Faradlillah Saves, ST., MT selaku kaprodi Teknik Sipil Untag.
"Kami selalu mewadahi kebutuhan mahasiswa baik akademik dan non akademik, selain itu mengarahkan mahasiswa untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada di lingkungan masyarakat."
Sebelum keberangkatan ke Bali, Hilda dan tim pembimbing melakukan diskusi intesif selama beberapa minggu seperti penyempurnaan proposal, teknik presentasi yang apik, dan bagaimana membuat brosur yang baik.
Pada akhir acara, para pemenang diumumkan dan diberikan penghargaan.
Namun, Brahmantya S Poerwadi menjelaskan bahwa semua peserta dianggap sebagai pemenang karena mereka telah memiliki keberanian dan dedikasi untuk berpartisipasi dan menunjukkan kemampuan mereka.
"Dari pengalaman ini, satu pesan yang sangat nyata yaitu kita memiliki kekuatan luar biasa ketika bekerja bersama," tegasnya.
"Pertamuda memberikan panggung megah bagi mahasiswa untuk meracik dan mengasah ide bisnis mereka dengan dukungan luar biasa dari Pertamina."
Ia pun mengungkapkan, bahwa Pertamuda bukan hanya acara biasa, namun panggung untuk menciptakan solusi yang tidak hanya inovatif, tetapi juga memiliki dampak positif yang besar.