Cahya mengatakan, kondisi rumah Kaswiyah sempat hampir ambruk.
Belum lama ini, bersama warga sekitar bergotong royong memperbaiki secara swadaya.
Aliran listrik juga dipasang mengambil dari mushala setempat.
Sekadar untuk memberikan penerangan dalam rumah.
Baca juga: Ditinggal Istri, Suami dan Anak Tidur di Gubuk Reyot Selama 3 Bulan, Tak Punya Kasur Cuma Tikar
Buat Keributan
Untuk makan, Kaswiyah mengharapkan belas kasihan tetangga.
"Untuk makan sehari-hari dapat kiriman dari tetangga kanan kiri yang sangat peduli memberi makan.
Insya Allah, Alhamdulillah setiap hari makan," ujar Cahya.
Menurut Cahya, tak jarang ketika malam atau dini hari, Kaswiyah kerap memukul-mukul kayu agar menimbulkan bunyi-bunyian agar ada warga yang datang.
Hal itu dilakukan Kaswiyah ketika merasa lapar dan berharap ada yang mengantarkan makanan.
"Kadang kalau lapar malam-malam sering ketok-ketok kayu agar terdengar warga sekitar. Miris memang," kata Cahya.
Cahya berujar, saat ini dirinya berusaha untuk mengurus administrasi kependudukan Kaswiyah.
Salah satunya dengan akan mengajak melakukan perekaman data agar memiliki KTP.
"Harapannya nanti kalau sudah dapat KTP bisa dapat bantuan dari pemerintah.
Karena kita lihat kondisinya memang memprihatinkan," pungkas Cahya.
Baca juga: Dulu Pria Tua Berjaya Malah Tinggalkan Istri dan Anak, Kini Nasibnya Ditolak: Tidur di Gubuk Sawah