Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Sebanyak 16 ribu anak di Kabupaten Trenggalek akan mengikuti Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio massal.
Sub PIN Polio ini dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu putaran pertama pada 15-21 Januari 2024 dan putaran kedua pada 19-25 Februari 2024.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek, Sunarto mengatakan Sub PIN Polio ini dilaksanakan setelah adanya temuan kasus polio di luar Trenggalek.
"Pada akhir tahun 2023 lalu ditemukan kasus di luar Trenggalek, di tiga kabupaten, sehingga Kemenkes mewajibkan untuk melaksanakan Sub pin polio untuk anak usia 0-7 tahun atau maksimal 8 tahun kurang sehari," ucap Sunarto, Jumat (12/1/2024).
Berdasarkan pendataan awal, pada rentang umur tersebut, di Kabupaten Trenggalek terdapat 16 ribu anak yang akan mengikuti Sub PIN Polio.
Sunarto juga menjamin ketersediaan atau stok vaksin polio di Trenggalek sangat mencukupi.
"Polio ini penyakit yang tidak ada obatnya, disebabkan oleh virus polio yang masuk melalui mulut, virus tersebut akan berkembang biak di usus dan akan menyebar ke sistem saraf, terutama sistem saraf pusat di tulang belakang yang menyerang fungsi motorik atau pergerakan," jelas Sunarto, Jumat (12/1/2024).
Baca juga: 2 Anak di Sampang Positif Polio, Dinkes Minta Warga Tidak Buang Popok Sembarangan
Pasien yang terserang fungsi motoriknya akan lumpuh, lemas dan tidak bisa diobati. Untuk itu pencegahan menggunakan vaksin atau imunisasi ini menurut Sunarto adalah cara yang terbaik.
"Pemberiannya tidak memandang status imunisasi sebelumnya. Jadi imunisasi rutin tetap diberikan, lalu ikut lagi Sub PIN Polio, 1 dosis 2 tetes dan diberikan lagi jaraknya minimal 4 Minggu," lanjutnya.
Di Kabupaten Trenggalek sendiri, vaksinasi Sub PIN Polio akan diberikan di Posyandu, Puskemas, balai desa, sekolah atau lokasi lain yang bisa menampung banyak orang.
"Setiap satu vial untuk 50 dosis jadi sasaran akan dikumpulkan di beberapa tempat untuk efektivitas pemberian vaksin," ucap Sunarto.
Ia memastikan efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) vaksinasi polio ini sangat ringan dan kemungkinan terjadi sangat kecil yaitu kurang dari 10 persen.
"Vaksin ini diproduksi dalam negeri oleh Biofarma, ini sangat aman, jika terjadi efek samping hanya sedikit gangguan pencernaan, atau sedikit pusing, itu pun kurang dari 10 persen, tidak sebanding dengan manfaat vaksinnya yang sangat besar," ucapnya.
Untuk itu Sunarto berharap kepada semua orang tua jangan sampai anaknya melewatkan Sub PIN Polio ini.
Baca juga: 134.943 Anak di Kabupaten Probolinggo Jadi Sasaran Imunisasi Polio