Ia merasa, sekarang ini makin banyak pula orang yang mudah menghakimi karakter atau pribadi orang.
Hingga diingatkan bapak tiga anak ini, hukum karma itu pasti ada.
"Saya cuma bilang, ketika orang lain merasa dirinya paling benar, sudah men-judge sebuah karakter seseorang, hukum tabur tuai itu pasti ada," jelas Ruben Onsu.
"Saya kecewa pasti, sedih lebih banyak. Sekarang ini lagi banyak hakim, lagi banyak jadi juri buat hidup orang lain," timpalnya lagi.
Menurut Ruben Onsu, setiap program TV pasti punya karakter yang berbeda.
Namun kini media sosial dengan mudah membuat viral dan video penampilan Ivan Gunawan dihujat hingga ditanggapi KPI.
Hal itu, dikatakan Ruben Onsu, justru akhirnya membunuh karakter setiap orang.
Ruben Onsu juga tak sependapat jika penampilan Ivan Gunawan disebut dapat merusak etika dan norma.
"Setiap program punya karakter, untuk semua orang pembenci ya akan benci terus."
"Sekarang ini sosial media semakin banyak yang akhirnya membunuh sebuah karakter," jelas Ruben Onsu.
"Sebenernya kalau ada orang yang dianggep merusak, merusak dari kacamata siapa? Biarkan sudut pandang itu berbeda, tapi lu enggak pernah bikin down mental," tegasnya.
Di sisi lain, Ruben yang memang tak datang di hari terakhir Ivan Gunawan berpamitan, mengaku bersyukur, karena dia akan jauh lebih sedih seandainya hari itu juga ada di sana.
"Ngelihat potongan-potongan gambar kemarin di Brownis, saya bersyukur enggak datang," ujar Ruben.
"Karena kalau saya datang, saya mungkin sampai Jumat nangisnya," imbuhnya menjelaskan tentang momen di mana Ivan Gunawan berpamitan.
Ivan resmi hengkang dari Brownis setelah hampir tujuh tahun memandu acara tersebut bersama Ruben Onsu, Ayu Ting Ting, dan Wendi Cagur.