Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Yusab Alfa Ziqin
TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Instalasi flare atau pembakaran gas operasional Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, menyemburkan api besar sepanjang Kamis (11/1/2024) malam.
Kontan, semburan api flare tak sebagaimana normalnya itu, menggegerkan warga sekitar Lapangan Gas JTB.
Warga sampai berhamburan keluar rumah. Sebab, semburan api besar itu juga disertai suara gemuruh.
Beberapa warga sekitar Lapangan Gas JTB sempat merekam fenomena ganjil itu menggunakan gawai dan menyebarkannya ke media sosial.
Sapani, Kepala Desa (Kades) Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, membenarkan kejadian itu.
Sapani menyebut, warganya memang geger ihwal membesarnya api flare Lapangan Gas JTB sepanjang Kamis (11/1/2024) malam.
Adapun berdasarkan keterangan diperoleh dari pihak JTB, kata dia, membesarnya api flare itu dipicu aktivitas teknis.
"JTB sedang menaikkan produksi gas menuju ke maximum capacity (kapasitas maksimal, red). Dalam pemberitahuan, ada potensi api flare akan lebih besar dari biasanya," ujarnya kepada awak media, Kamis (11/1/2024) malam.
Baca juga: Personel BPBD Sampai Pingsan Kepanasan saat Padamkan Semburan Api Sumur Bor di Madura
Rahmat Drajat, Manager ComRel CID PEPC (Pertamina EP Cepu) yang mengoperatori Lapangan Gas JTB mengatakan hal serupa.
Dia menyebut, saat ini PEPC sedang melakukan serangkaian kegiatan sebagai upaya menaikkan kapasitas produksi.
Kegiatan yang dijalankan itu, terang dia, berpengaruh pada timbulnya perubahan rona suara dan semburan api flare.
Namun, tandas Rahmat, sapaannya, apa yang terjadi pada instalasi flare Lapangan Gas JTB, Kamis (11/1/2024) malam masih dalam batas normal.
"Dalam menjalankan operasi, kami selalu mengacu pada SOP (standar operasional prosedur, red) yang mengedepankan aspek keselamatan. Juga ada tim yang selalu siap siaga untuk mendukung kelancaran operasi," jelasnya, Jumat (12/1/2024) pagi.