“Jek ngal-bengal nyapah engkok (kok beraninya menyapa saya),” tutur tersangka HB menirukan perkataan korban MTJ.
Tersangka HB mengaku dalam keseharian tidak mengenal korban, hanya sebatas tahu sosok korban MTJ.
Sementara korban MHF diakui tersangka masih keluarga jauh.
“Ketika (celurit) saya patah, saya ambil punya MTJ yang tubuhnya sudah ambruk, lanjut (carok) dengan yang lain,” pungkas tersangka HB.
Patahan gagang celurit milik HB dijadikan salah satu barang bukti dari peristiwa carok itu.
Polisi juga menyita satu buah celurit tanpa selongsong yang masih terdapat bercak darah, kemudian satu buah celurit beserta selongsongnya, serta pisau lengkap dengan selongsong, dan satu buah jaket berbahan jeans milik tersangka HB.
Sementara tersangka WD mengaku bahwa dirinya bertemu dengan kakaknya, HB ketika hendak mengambil celurit.
Tanpa berpikir panjang, ia langsung tancap gas membonceng HB menuju TKP cekcok dengan korban MTJ.
Usai carok selesai, tubuh kedua kakak beradik itu tidak mengalami luka.
Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya mengatakan, sebelum peristiwa carok pecah, pelaku sempat terlibat cekcok karena ditegur oleh korban saat mengendarai sepeda motor, karena dianggap laju motor terlalu kencang dan sorot lampu mengenai mata korban.
2. Begal Bersenjata Celurit Ancam Pemotor di Kota Malang, Korban Selamat Berkat Korek Api
Pelaku begal bersenjata celurit ancam pemotor di Kota Malang. Namun korbannya masih bernasib mujur berkat korek api.
Dari informasi yang dihimpun TribunJatim.com, aksi pembegalan tersebut terjadi di Jalan Jaksa Agung Suprapto Kecamatan Klojen pada Minggu (14/1/2024) dinihari.
Korban begal, Fritz (43) mengatakan kejadian yang dialaminya itu terjadi sekitar pukul 01.30 WIB. Ketika itu, ia baru saja pulang dari warung kopi tempatnya bekerja di Jalan Semeru