Berita Viral

Penjelasan Kepsek Soal Siswi SMK Juara Lomba tapi Cuma Dapat Simbolis Rp 10 Juta, Beber Rinciannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polemik siswi SMK juara satu lomba belum dapat hadiah, mengaku cuma simbolis tulisan Rp 10 juta. Kepsek berikan klarifikasi polemik hadiah lomba sayyang pattudu.

TRIBUNJATIM.COM - Kepala sekolah SMKN 2 Majene buka suara atas viralnya cerita siswi SMK yang juara lomba.

Ia pun menyebutkan rincian uang yang dikeluarkan dan didapatkan.

Apakah jadi mendapatkan hadiah Rp 10 juta?

Bagaimana pula mekanisme pemberian hadiahnya?

Diberitakan sebelumnya osok siswi SMK juara lomba tetapi hanya mendapat simbolis tulisan Rp 10 juta sedang viral di media sosial.

Seperti kena prank, siswi SMK pemenang lomba tersebut mengaku tak diberi hadiah Rp 10 juta.

Siswi SMK tersebut telah berhasil menang lomba tapi hanya mendapatkan simbolis tulis Rp 10 juta.

Sementara itu, panitia dikabarkan sudah mengirimkan uang itu ke bendahara sekolah.

Baca juga: Akhir Cerita Hadiah Lomba yang Didapat Siswi SMK, Batal Diberikan di Upacara, Tidak Jadi Rp 10 Juta?

Sosok dari siswi tersebut merupakan pelajar di SMKN 2 Majene Sulawesi barat.

Siswi itu pun kebingungan ke mana uang hadiah itu bisa dicairkan.

Diketahui siswi SMKN 2 Majene tersebut ikut lomba sayyang patudu.

Lomba ini digelar saat Celebes Heritage Festival, beberapa minggu yang lalu, di Stadion Prasamya Majene.

Juara satu dijanjikan dapat hadiah Rp 10 juta, namun ternyata tak kunjung menerima haknya.

Cerita ini viral di media sosial Facebook setelah akun Nhurul Mutmainnah mengaku jika juara satu belum mendapatkan haknya.

"Masih tentang juara 1 lomba Sayyang pattudu dan uang 10 juta," kata Nhurul Mutmainnah di akun Facebook-nya, Jumat (12/1/2024) sore.

Baca juga: Manusia Silver Tak Berkutik Diteriaki, Curi Dalaman Wanita, Polisi Ungkap Dugaan Modus: Khawatir

Dalam postingannya, disebutkan adik Nhurul Mutmainah yang mewakili sekolahnya tak kunjung menerima hadiah tersebut.

Melainkan adiknya hanya mendapat tulisan Rp10 juta secara simbolis saja.

"Tidak tau ka bagaimana sistem pembagiannya hadiah, apakah memang 100 persen masuk sekolah atau ada apresiasi untuk siswa yang dipilih untuk ikut lomba."

Kasus ini pun ramai di media sosial Facebook dan menuai sorotan warga setempat.

Hingga akhirnya pihak yang berwenang buka suara menjelaskan duduk permasalahan.

Dikonfirmasi, Kepala UPTD Taman Budaya dan Museum Sulawesi Barat, Ika Lisrayani mengatakan, pihaknya sudah transfer hadiah ke bendahara sekolah SMKN 2 Majene.

"Sesuai arahan kepala sekolahnya," kata Ika kepada Tribun Sulbar, Jumat malam.

Ika menyebut sudah transfer uang Rp 10 juta dan potong pajak lima persen.

Ika Lisrayani menegaskan bahwa lomba sayyang pattudu tanpa rekayasa, real pendaftaran dan hadiahnya.

Baca juga: Hidup Berubah setelah Dinikahi Bule, Mantan Bintang Iklan Kini Jualan Tempe Rp 450 Ribu, Ya Tuhan

Kepala Sekolah Buka Suara

Ditemui terpisah, Kepala SMKN 2 Majene, Nurdin Sanuddin merespons viralnya polemik hadiah lomba sayyang pattudu pada event Celebes Heritage Festival di Stadion Prasamya Majene, Sulawesi Barat.

Diketahui SMKN 2 Majene menjadi juara satu pada event budaya tersebut.

Nurdin mengatakan, hadiah lomba sayyang pattudu sebesar Rp10 juta dan dipotong pajak lima persen.

"Sisa Rp9,5 juta di Pembina Kesenian, Iqdar," kata Nurdin kepada Tribun Sulbar saat ditemui di ruangan kerjanya, Sabtu (13/1/2024).

Nurdin membeberkan apa saja biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan lomba sayyang pattudu pada waktu itu.

Mulai dari sewa kuda Rp350 ribu, sewa rebana Rp150 ribu, makeup dua orang Rp400 ribu, sewa baju parrawana 10 orang kali Rp50 ribu maka total Rp500 ribu.

Lalu sewa pembawa payung Rp50 ribu, sewa pakkalindadaq Rp50 ribu, dan sewa pawang kuda sebesar Rp50 ribu.

Baca: Jadwal Siaran Langsung Indonesia vs Irak Piala Asia 2023 Hari Ini, Mulai Jam 21.30 WIB, Live RCTI

Kemudian sewa boko pessawe depan Rp350 ribu, sewa totamma belakang Rp150 ribu, konsumsi latihan Rp300 ribu, konsumsi hari-H Rp500 ribu, dan kaos tangan enam lembar Rp100 ribu.

Maka biaya total perlengkapan untuk lomba sayyang pattudu adalah Rp3.150.000.

"Sisa Rp6.350.000 dari hadiah," jelas Nurdin.

Baca juga: Nasib Guru Tabrak 3 Siswa hingga Ada yang Terancam Tak Bisa Hamil, Disdik Tegas, Kepsek Ikut Apes

Oleh karena itu, untuk masing-masing yang ikut dari 18 orang akan diberikan amplop Rp350 ribu.

Sebanyak 18 orang dikali 350 ribu, maka total Rp6.300.000.

"Sisa Rp50 ribu untuk pembeli minuman saat selesai upacara pemberian hadiah pada Senin, 15 Januari 2024, nanti," kata Nurdin.

"Upacara nanti akan diberikan uang pembinaan Rp350 ribu bersama piagam," sambung Nurdin.

Nurdin pun akan melakukan pemanggilan orang tua murid bersama siswa yang ikut dalam perlombaan.

Hal itu untuk klarifikasi polemik hadiah lomba sayyang pattudu.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki.com

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Terkini