Kemudian, nahkoda bernama Eko memberhentikan kapal. Setelah itu, kapal terombang-ambing. Air laut banyak masuk ke dalam kapal, menyebabkan mesin mati. Satu jam kemudian, kapal tenggelam dari arah buritan hingga tengkurap.
Setelah itu, para ABK menyelamatkan diri dengan cara mengikat semua badan masing-masing hingga terhubung satu sama lain dengan tali. Para ABK terhubung dengan tali ini kemudian memegang pelampung, galon, serta tripung ikan.
"Korban selamat (Bagus, red) terlepas dari kelompok ABK lainya. Dia terombang-ambing sendirian di tengah laut selama beberapa hari hingga akhirnya terdampar di Pesisir Pantai Desa Sergang, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Sumenep dan ditemukan warga," jelasnya.