Keinginan untuk kembali sebagai laki-laki itu semakin kuat setelah Jessica pulang dari Tanah Suci.
Lantas, seperti apa penampilan Jeje dulu?
Berikut transformasinya dikutip dari Tribunstyle:
1. Tampan
Potret Jessica Rinrada atau Jeje saat masih SMA.
Dalam foto tersebut, tampak Jeje memakai behel.
Wajahnya bahkan terlihat begitu glowing dan bersih.
Sekilas memang tak ada yang salah dengan penampilan Jeje saat itu.
Bahkan tak sedikit warganet yang menilai Jeje begitu tampan.
2. Berubah Total jadi Wanita Feminim
Jessica Rinrada atau Jeje kini telah mengubah total penampilannya menjadi wanita cantik.
Sejak kecil, Jessica Rinrada sudah merasakan dalam dirinya punya kepribadian ganda.
Dia mulai suka sesuatu yang berbau 'perempuan'.
Kini, Jeje telah mengubah total penampilannya menjadi wanita cantik.
Ia mulai memutuskan melakukan operasi plastik sejak 2015.
Upaya Jeje lainnya untuk menjadi transgender yakni dengan terapi hormon.
Jeje juga melakukan implan payudara.
3. Ingin Kembali ke Kodrat Usai Umrah
Setelah pulang umrah beberapa waktu lalu, Jeje mengaku ingin kembali ke kodratnya sebagai laki-laki tulen.
Walaupun saat ini, penampilannya sudah nyaris seperti wanita.
"Pulang, sudah sampe rumah kayak kok kangen ya?
Pengin ke sana (umrah lagi) tapi dalam keadaan yang jangan seperti ini, udah berubah (jadi laki-laki)," kata Jessica dikutip dari podcast KinosGina pada Selasa (12/12/2023).
Jeje pun kerap berdoa agar diberi hidayah agar hatinya kuat kembali menjadi seorang laki-laki.
Dia yakin hal itu bisa terwujud meski penampilan sekarang seperti wanita.
"Masih berharap berubah. Masih mungkin (jadi Bagas lagi)," ujarnya.
Selain berdoa, salah satu upaya kembali ke kodratnya adalah dengan berhenti terapi hormon.
Jeje juga berencana melepas impan payudara.
"Mau stop hormon, lepas implan. Udah," kata Jeje.
4. Profil
Jessica Rinrada lahir tahun 1998, dan saat ini memiliki umur 25 tahun.
Transgender yang sering di sapa Jeje ini cukup multitalenta.
Dia bergelut di dunia akting, model, pembawa acara, dan salah satu penyanyi di Thailand.
Wajahnya seringkali menjadi model untuk majalah seperti TomAct dan I Like di Thailand.
Hukum Mengganti Jenis Kelamin
Perlu diketahui, dalam Islam hukum mengubah jenis kelamin adalah sesuatu yang haram.
Tidak dibenarkan seseorang melakukan operasi kelamin untuk menjadi transgender dan ini hukumnya sangat dilaknat menurut ajaran agama Islam.
Majelis Ulama Indonesia ( MUI) telah telah mengeluarkan Fatwa Nomer 3 pada Munas MUI ketujuh Tahun 2010 Tentang Perubahan dan Penyempurnaan Alat Kelamin.
Dalam fatwa tersebut, perubahan alat kelamin dari laki-laki ke perempuan maupun sebaliknya ialah hukumnya haram, karena ini termasuk mengubah ciptaan Allah SWT.
Sekretaris Komisi Fatwa MUI, KH Mifahul Huda mengatakan, Allah telah menciptakan manusia dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan meskipun di antara itu terdapat yang tidak sempurna jenis kelaminnya.
Dalam kajian fiqih, hal itu dinamakan khunsa, yakni orang yang mempunyai alat ganda.
Didalamnya terbagi menjadi dua, yakni khuntsa musykil dan khuntsa ghairu musykil.
Khuntsa ghairu musykil yakni kecenderungan kearah salah satu jenis kelamin lebih kuat.
"Misalnya, air kencingnya keluar dari penis atau sebaliknya keluar dari vagina," kata KH Mifahul Huda, dilansir laman MUI.
Sementara khuntsa musykil, kata dia, hal ini cukup sulit untuk diketahui apakah dia ini laki-laki atau perempuan.
Khuntsa musykil biasanya bisa baru diketahui setelah dewasa atau baligh dengan muncul tanda secara fisik.
Misalnya pada perempuan, ditandai dengan fisik pinggul yang besar atau payudara yang mengembang. Sementara laki-laki ditandai dengan bulu kumis dan lainnya.
Untuk penyempurnaan alat kelamin bagi yang mempunyai alat kelamin ganda atau khuntsa hukumnya diperbolehkan.
Sementara untuk pergantian alat kelamin baik dengan operasi maupun penyuntikan hormon hal itu tidak boleh dilakukan dan hukumnya haram.
Dia mengingatkan bahwa dalam syariat agama Islam sangat melarang bagi umatnya untuk berperilaku menyalahi kodratnya.
Contoh, misalnya yang berjenis kelamin laki-laki tetapi berperilaku seperti perempuan maupun sebaliknya, hal itu sangat dilarang agama.
Menurutnya, sudah banyak solusinya di literatur-literatur kajian fiqih jika seseorang memiliki alat kelamin ganda. (*)
Informasi lengkap dan menarik lainnya hanya di Googlenews TribunJatim.com
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com