Berita Ponorogo

Wabah Chikungunya Merebak di Ponorogo, Ratusan Warga Dusun Trenceng Sudah Terjangkit: Kumat Lagi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Trenceng di Ponorogo Terjangkit Chikungunya sedang berjemur

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Tidak hanya satu dua warga di Dusun Trenceng, Desa Mrican, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo yang terjangkit chikungunya.

Dari data yang ada terdapat ratusan warga Dusun Trenceng, Desa Mrican, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo terjangkit penyakit karena gigitan nyamuk Aedes aegypti dan aedes albopictus. 

“Ada ratusan. Ya ada 200 warga di sini (Dusun Trenceng) yang terjangkit chikungunya,” ujar Kepala Dusun Trenceng, Nurhadi, Kamis (1/2/2024) di lokasi.

Nurhadi mengaku bahwa warga terjangkit chikungunya mulai 3 bulan lalu. Namun warga bergantian ketika terjangkit chikungunya kemudian sembuh.

“Tapi ya kumat lagi. Jadi terkena chikungunya lalu sembuh kemudian kumat lagi. Banyak yang terjangkit. Warga RT 4 dan RT 3 RW 1 hampir terkena semua,” kata Nurhadi.

Sedangkan RT lain, seperti RT 1, RT 2 dan RT 5 yang terjangkit chikungunya 10 sampai 20 persen dari total warga. Jika scara global sekitar 50 persen atau 200 warga.

Baca juga: Lihat Cahaya Senter dari Dalam Sumur, Warga Ponorogo Geger Temukan Petani Kehabisan Oksigen

“Sangat mengganggu karena chikungunya. Satu keluarga begitu ada yang terkena satu merembet ke keluarga lain dan ke tetangga,” papar Nurhadi,

Dia mengklaim pihak dinas kesehatan (Dinkes) Ponorogo dalam hal ini Puskesmas Setono sudah ke lokasi. Menurutnya, mereka sosialiasi perihal PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).

“Kesini sosialisasi PSN. Juga memberi obat fooging sih. Cuma alat foogingnya rusak. Jadi belum bisa fooging,” pungkasnya.

Sebelumnya, Sudah 3 bulan warga Dusun Trenceng, Desa Mrican, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo resah. Hampir semua warga Dusun Trenceng terjangkit chikungunya.

Pantauan di lokasi, terlihat beberapa warga berjemur. Mereka meyakini dengan berjemur di bawah sinar matahari saat pagi hari bisa meningkatkan daya tubuh dan bisa segera lekas membaik.

Baca juga: Siswa SMKN 2 Ponorogo Kenalkan Kuliner Tradisional Buatan Sendiri, Sekolah Mendadak Jadi Pasar

“Saya sempat tidak bisa bangun selama 3 hari ini karena terkena chikungunya,” ujar salah satu warga Dusun Trenceng, Dedy Kurniawan, Kamis (1/2/2024) saat ditemui.

Dedi menjelaskan bahwa pasca 3 hari terkapar, dia sudah bisa beraktivitas. Namun aktivitas bapak berusia 26 tahun terbatas. Lantaran semua tubuhnya pegal linu.

“Pokokknya gak enak lah mbak selama 3 hari itu. Saya hanya bisa tidur saja di kamar. Sakit semua badan,” kata Dedy kepada Tribunjatim.com.

Tidak hanya Dedy, satu rumah denganya yang terkena chikungunya adalah sang istri. Parahnya, sang istri masih hamil muda.

“Istri saya kondisinya hamil muda. Istri saya tidak parah. Cuma pergelangan tangan yang sakit,” papar Dedy .

Berita Terkini