TRIBUNJATIM.COM - Suami nekat bacok istrinya yang sedang hamil.
Kini suami yang bernama Sandi (27) itu mendekam di tahanan Polres Banyuasin, setelah ditangkap warga.
Sementara istrinya adalah Sindri Anggraini (27).
Peristiwa itu terjadi di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Baca juga: Geger Warga di Jember Temukan Jasad Duda Tewas di Kamar, Kondisi Mengenaskan, Polisi Kuak Penyebab
Kasat Reskrim Polres Banyuasin, AKP Kurniawan Ashar mengatakan, pembacokan berlangsung Selasa (6/2/2024) di Desa Terentang, Kecamatan Banyuasin III, Banyuasin, Sumatera Selatan.
Mulanya, pelaku Sandi duduk melamun dan berpikir ia tak lagi disayang Sindri.
Pikiran itu makin menjadi-jadi sehingga membuatnya emosi dan menghampiri korban yang ketika itu sedang tidur di ruang tamu.
“Tanpa diduga pelaku ini ternyata menyerang korban dengan parang dan membacok kepala istrinya itu,” kata Kurniawan saat dihubungi melalui telepon, Rabu (7/2/2024).
Serangan membabi buta tersebut membuat Sindri berteriak minta tolong.
Warga sekitar berdatangan dan melihat kondisi korban berlumuran darah.
“Pelaku juga diamankan warga di lokasi kejadian kemudian anggota datang untuk menjemputnya,” ujar Kasat.
Polisi sempat melakukan tes urine kepada pelaku lantaran sempat disebut bahwa penyerangan itu dilatar belakangi narkoba.
Namun, hasil tes urine pelaku negatif narkoba.
“Motifnya sejauh ini karena merasa tidak disayang istrinya lagi, sehingga ia nekat melakukan aksi tersebut,” ungkap Kurniawan.
Atas perbuatannya, Sandi dikenakan pasal 44 UU KDRT No 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga dengan ancaman hukuman penjara lima tahun.
Kasus keji lainnya: Siswi SMK habisi nyawa satu keluarga pacar
Siswa SMK habisi nyawa satu keluarga pacarnya di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Pelaku melakukan hal tragis tersebut akibat tak direstui.
Diketahui pelaku adalah JND (17).
Aksi kejam itu terjadi pada Selasa (6/2/2024) dini hari.
Baca juga: Fakta Baru Kasus Pembunuhan Siswa SMK di Bangkalan, Pelaku Kakak Beradik Nyabu Lebih Dulu
Adapun, satu keluarga tersebut terdiri dari pasangan suami istri, Waluyo (35) dan Sri Winarsih (34).
Selain itu, ketiga anak pasangan tersebut yang masing-masing berinisial RJS (15), VDS (11) dan ZAA (3) juga turut menjadi korban.
Dilansir dari TribunKaltim, adik salah satu korban, Putut Sunaryo mengatakan bahwa Waluyo masih berada di rumah orang tuanya sebelum kejadian.
Kelima anggota keluarga itu lantas ditemukan tewas setelah ada tetangga yang mendengar teriakan dari dalam rumah korban.
Ketika dicek, ternyata Waluyo sudah dalam kondisi tewas di ruang tamu.
Selain Waluyo, empat korban lainnya ditemukan tidak bernyawa di dalam kamar tidur.
Mengetahui adanya pembunuhan, saksi pun melaporkan hal tersebut ke ketua RT yang kemudian dilaporkan ke kepolisian.
Putut Sunaryo menambahkan, saksi yang menemukan kelima jenazah korban itu juga sempat bertemu dengan pelaku.
Akan tetapi, saksi itu tidak kuasa menahannya karena pelaku membawa parang.
Kelima jenazah korban pun lantas dibawa ke rumah sakit untuk selanjutnya dilakukan visum.
Pelaku Diamankan
Kasat Reskrim Polres PPU AKP Dian Kusnawan mengkonfirmasi bahwa terduga pelaku sudah diamankan.
Belum diketahui pasti berapa jumlah pelaku yang diamankan dalam kejadian pembunuhan ini.
"Alhamdulillah yang diduga pelaku sudah kita amankan," ungkapnya melalui pesan singkat, dilansir dari TribunKaltim, Selasa.
Motif Asmara
Dilansir dari Antara, kasus ini diduga berlandaskan motif asmara.
JND diduga memiliki hubungan dengan salah satu korban, RJS.
Namun hubungan sepasang remaja itu diduga kandas karena tidak direstui oleh orang tua RJS.
Meski demikian, dugaan tersebut masih terus didalami oleh pihak kepolisian untuk mengungkap motif pembunuhan tersebut.
Kronologi Kejadian
Dirangkum dari TribunKaltim, awalnya pelaku JND mematikan listrik melalui meteran di rumah korban sebelum menjalankan aksinya.
Setelah mematikan listrik, pelaku masuk ke rumah korban sambil membawa parang.
Saat masuk ke dalam rumah, pelaku bertemu dengan Waluyo.
Seketika, JND pun dengan gelap mata memukul Waluyo menggunakan parang yang ia bawa.
Setelah Waluyo terkapar tak berdaya, JND lalu masuk ke satu kamar yang di dalamnya ada Sri Winarsih (34) dan dua anak masing-masing VDS (11) dan ZAA (3).
Sama dengan yang dilakukan terhadap Waluyo, JND dengan membabi buta menghabisi ibu dan dua anak yang ada di kamar tersebut.
Terakhir, JND kemudian menuju ke kamar RJS (15) yang sebelumnya memiliki hubungan asmara dengan JND.
Informasi awal, JND juga langsung mengayunkan parang yang sudah melukai empat orang itu.
Informasi yang masih didalami penyidik menyebutkan, JND tega melakukan hal tak senonoh kepada korban RJS yang sudah meninggal dunia.
Selesai melampiaskan nafsunya, JND berniat untuk keluar dari TKP.
Namun saat itu ia melihat korban pertama, yaitu Waluyo masih tampak bergerak.
Saat itu juga ia kembali mengayunkan parang yang dibawa untuk menghabisi Waluyo.
Sumber di RSUD PPU menyebutkan, dari hasil autopsi terhadap para korban disebutkan bahwa rata-rata korban mengalami luka serius di bagian kepala.
Artikel ini telah tayang di Tribun Kalteng
Berita Artis dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
Berita Artis dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com