TRIBUNJATIM.COM - Kehidupan Mbah Semi yang ironis menjadi perhatian warga sekitar tempat ia tinggal.
Pasalnya Mbah Semi tidak terdaftar sebagai penerima bantuan raskin atau beras miskin.
Padahal dirinya layak, sementara warga pemilik mobil masuk daftar penerima raskin.
Memang sungguh ironis kehidupan Mbah Semi.
Wanita berusia 90 tahun ini seharusnya berhak menerima beras bantu badan pangan nasional, tetapi justru terlupakan.
Sosok Mbah Semi hidup sebatang kara, sehingga sewajarnya ia terdaftar sebagai penerima beras miskin bantuan dari badan pangan nasional.
Namun nyatanya, warga Desa Gebyog, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, ini justru tidak terdaftar.
Beruntung, Mbah Semi yang sempat menjadi perbincangan kini mulai mendapatkan bantuan dari sejumlah organisasi masyarakat.
Bahkan anggota DPR RI ikut menyambangi rumah Mbah Semi.
Kepala Desa Gebyog, Suyanto mengatakan, sejumlah relawan dan anggota DPR RI berkunjung ke rumah Mbah Semi.
Tepatnya sejak pemberitaan Mbah Semi tak dapat bantuan beras miskin beredar di media.
"Sudah beberapa hari ini ada dari organisasi, bahkan anggota DPR RI dari Golkar, saya lupa namanya, berkunjung ke rumah Mbah Semi," ungkap Suyanto.
"Ada yang bawa sembako, ada juga yang mau merehab dapur Mbah Semi," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (6/2/2024).
Suyanto menambahkan, selain Mbah Semi, ada 73 warganya yang miskin tetapi tidak menerima bantuan beras miskin yang disalurkan pemerintah.
Baca juga: Meski Hibahkan Lahan Pribadi Jadi Sekolah, Guru Honorer 17 Tahun Dijanjikan PNS, Kesal ke Bupati
Dia mengaku, saat ini Pemerintah Desa Gebyog tengah mengusulkan 73 warga tersebut untuk bisa menerima beras miskin dari pemerintah pusat.