TRIBUNJATIM.COM - Kasus kematian anak Tamara Tyasmara dan DJ Angger Dimas, Dante mulai menemukan titik terang.
Mengejutkannya, polisi kini telah resmi menangkap tersangka berinisial YA, yang disebut adalah kekasih Tamara.
Usai YA tertangkap, Angger selaku ayah kandung Dante mengunggah hal mengejutkan.
Angger mengisyaratkan jika pelaku kematian Dante berjumlah lebih dari situ.
Ia lantas mengucapkan terima kasih dan rasa syukurnya lantaran polisi dengan sigap menangkap kekasih Tamara yang dikatakan sempat menemani Dante berenang sebelum akhirnya ditemukan meninggal tenggelam.
”Nah #JusticeForDante 1 tertangkap Thank You,” kata Angger lewat Story Instagram pribadinya hari ini, Jumat (9/2), sembari ikut membagikan ulang berita yang mengabarkan penangkapan YA.
Bersamaan ini, Angger pun mengunggah hal menyejutkan.
Pria berprofesi DJ ini mengisyaratkan jika pelaku kematian Dante berjumlah lebih dari situ.
seolah ingin mengatakan setelah ini bakal ada banyak hal mengejutkan di balik kasus kematian sang putra tercinta.
"Akhirnya 1 orang sudah di amankan, saya mengucapkan terima kasih sebesar besarnya kepada @poldametrojaya warganet dan terkhusus para sahabat (semua pihak) yang membantu, this is just a beginning! #JusticeForDante," tulis Angger.
Sayangnya, belum diketahui siapa lagi sosok yang dicurigai berpotensi menjadi tersangka atas kasus kematian Dante.
Kriminolog Ungkap Tamara Berpotensi Jadi Tersangka
Ahli Krimonolog berbicara soal kemungkinan Tamara Tyasmara sebagai ibu ikut dijadikan tersangka lantaran dianggap lalai menitipkan sang putra pada pihak yang bukan keluarga.
Menurut ahli Krimonolog, Adrianus Meliala, kematian Dante adalah kasus yang sederhana.
Adrianus berpendapat, kecil kemungkinan ada unsur pembunuhan lantaran sosok Tamara merupakan publik figur yang dikenal oleh banyak orang.
"Yang pertama tentu ini kasus sederhana sebetulnya, karena kalau pun ini misalnya kasus pembunuhan, maka semua yang diduga sebagai pelaku ada di situ, ada di lokasi, kemudian modusnya yang bersifat apakah itu kecelakaan, atau ada penyakit.
Jadi dengan kata lain ini sebenarnya kasus sederhana, ketimbang kalau melibatkan banyak orang, melibatkan lokasi yang bermacam-macam, tentu menjadikan lebih susah penanganannya,” kata ahli Kriminolog, Adrianus Meliala kepada CumiCumi.com, Kamis, (8/2/2024).