Berita Arema FC

Widodo Cahyono Putro Bertekad Perbaiki Lini Belakang Arema FC yang Rapuh sampai Kebobolan 44 Kali

Penulis: Rifki Edgar
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro saat ditemui pada Jumat (16/2/2024).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifky Edgar

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sebagai pelatih baru Arema FC, Widodo Cahyono Putro harus membereskan banyak pekerjaan rumah (PR) di tim.

Salah satunya ialah di lini pertahanan.

Seperti diketahui, hingga pekan 24 Liga 1 2023/2024, gawang Singo Edan telah dibobol sebanyak 44 kali.

Catatan tersebut menjadikan Arema FC menjadi tim kedua yang paling banyak kebobolan di Liga 1 2023/2024 setelah Persikabo 1973.

Hal ini pun menjadi perhatian serius Widodo Cahyono Putro.

Dia pun telah melakukan analisa di lini pertahanan Arema FC.

Dengan mencari solusi untuk kembali mensolidkan lini pertahanan agar tidak kebobolan.

"Kemarin saya lihat lini belakang memang ada kendala," ujar Widodo Cahyono Putro saat ditemui pada Jumat (16/2/2024).

"Posisi pemainnya mungkin kurang pas, tapi saya tidak mau menyalahkan pemain," tambahnya.

Baca juga: Rans Nusantara FC vs Arema FC, Skuad Singo Edan Digenjot Latihan Gym

"Sebagai pelatih, saya sebisa mungkin mencoba bagaimana tim ini tidak kebobolan lagi," lanjutnya.

Widodo Cahyono Putro mengatakan, kalau dirinya akan mencoba membuat taktik baru untuk memperkuat lini pertahanan tim Arema FC.

Dia juga telah mempelajari gaya bertahan Arema FC saat dilumat 1-4 oleh PSIS Semarang di pekan 24 Liga 1.

Saat itu, gawang Julian Schwarzer Garcia harus kebobolan melalui tendangan jarak jauh dari lawan.

Hal tersebut yang menjadi PR besar, sebelum kembali berlaga di kompetisi Liga 1.

"Banyak cara di taktikal untuk menguatkan lini pertahanan," ujarnya.

"Kalau kita hanya bertarung di kotak penalti dan menunggu, lawan akan lebih mudah melakukan shooting jarak jauh," lanjutnya.

"Karena untuk memecahkan kebuntuan bukan hanya main pendek, tapi dengan shooting," tambahnya.

"Contohnya saat lawan PSIS," ujarnya.

Banyak pelajaran yang didapatkan oleh Widodo Cahyono Putro di laga Arema FC vs PSIS Semarang.

Meski saat itu bukan dia yang melatih, namun pertandingan tersebut dijadikan sebagai acuan dalam melakukan evaluasi.

Sebab di laga itu, menjadi pertandingan krusial bagi Arema FC.

Laga tersebut juga menjadi akhir bagi Fernando Valente sebagai pelatih kepala Arema FC.

Kini kursi kepelatihan ada di pundak Widodo Cahyono Putro.

"Saya bukan pelatih hebat, tapi saya punya sesuatu yang bisa untuk membangun kebersamaan," tandasnya.

Berita Terkini