"Dante itu paling pertama yang begitu pegang biola dia langsung bisa mainin. 'Wah Dante hebat' kataku," imbuhnya.
Di momen itulah, Ema mengaku sempat membercandai Dante.
Namun entah kenapa, diakui Ema di hari Jumat itu Dante tampak beda dari biasanya.
"Aku godain, 'Dante mau enggak les ini biola'. Katanya, 'No miss, Dante mau main aja'," ucap Ema.
"Emang udah berapa kali disuruh udahan (main biola) dia bilang 'no miss'," tambahnya.
Ema mengaku sangat syok saat mendapatkan kebar kalau Dante meninggal dunia, keesokan harinya.
Aku syok banget kan aku yang terakhir ketemu pas Jumat, dia memang biasa aja, sehat banget," aku Ema.
Ema kembali mengungkapkan gerak-gerik Dante sehari sebelum meninggal dunia.
Dante ogah disuruh pulang dan lebih memilih bermain dengan temannya.
"Di hari Jumat itu Dante lagi nice banget. Cuma pas play time kan kita langsung pulang, dia engak mau pulang," kata Ema.
"Masih mau main sama temannya. Sedih sih," pungkas Ema.
Guru Dante lainnya, Wani Sinaga, mengaku emosi saat tahu anak Tamara Tyasmara tewas gara-gara belajar renang.
Guru sekolah anak Tamara Tyasmara, Dante, tersebut murka setelah melihat rekaman CCTV di kolam renang.
Mengapa tidak, Dante ditenggelamkan sebanyak 12 kali oleh kekasih Tamara Tyasmara, Yudha Arfandi.
Ia pun mengecam metode pengajaran Yudha Arfandi kepada Dante tidak wajar.
Baca juga: Akhirnya Tamara Tyasmara dan Yudha Arfandi Putus, Lihat CCTV Kasus Kematian Dante: Bener-Bener Murka