Berita Viral

Syarat Masuk Geng Tai yang Dianggotai Anak Vincent Rompies, Sejarah Perundungan Sudah Lama

Editor: Torik Aqua
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejarah Geng Tai yang dianggotai anak Vincent Rompies, punya tradisi perundungan

TRIBUNJATIM.COM - Viral kasus penganiayaan dan perundungan yang dilakukan oleh 'Geng Tai' yang terjadi di kalangan siswa Binus School.

Beredar juga video penganiayaan yang dilakukan oleh geng tersebut.

Bahkan, salah satu anggota Geng Tai itu adalah anak dari artis kenamaan, Vincent Rompies yakni Legolas Rompies.

Dalam video yang diunggah akun Twitter @indomild pada Senin (19/2/2024) tampak aksi penganiayaan itu dilakukan di luar sekolah.

Baca juga: Nasib Vincent Rompies Setelah Anaknya Jadi Pelaku Perundungan di Sekolah: Proses

Korban disundut dengan rokok.

Dalam informasi yang beredar, Geng Tai ini sering nongkrong di sebuah toko kecil di belakang sekolah yang bernama WARUNG IBU GAUL (WIG).

Dikutip dari akun Instagram Lambe Danu, ibu korban turut membeberkan kegiatan dari Geng Tai ini.

"Mereka berkumpul di toko tersebut setiap hari sepulang sekolah untuk melakukan kegiatan menyimpang yang mungkin

mengandung unsur kriminal, seperti kekerasan, merokok di

bawah umur, dan vaping. 

Dalam subkultur ini, senior atau kelas 12

disebut agit, mereka mengendalikan semua yang ada di geng," tulisnya.

Geng ini sudah berdiri selama 9 generasi.

"Kelompok ini telah berlangsung selama 9 generasi dan dimulai pada masa sekolah menengah atas. 

Agit tersebut akan merekrut anggota untuk bergabung dengan geng-geng

ini, dan imbalan untuk bergabung dengan geng-geng ini

bervariasi, seperti ditawari uang untuk bergabung, memiliki

akses ke tempat parkir dekat binus.

Namun imbalan utama yang membujuk orang untuk bergabung adalah STATUS di

sekolah. 

Di binus, anak laki-laki diketahui memiliki status hierarki yang lebih tinggi ketika mereka bergabung dengan geng," tulisnya.

Dalam postingan tersebut, dibocorkan juga perihal aturan-aturan dari Geng Tai ini.

"NAMUN, ada aturan yang harus dipatuhi untuk menjadi

anggota resmi GT. 

Pertama, calon anggota baru akan

dikumpulkan di warung-warung, di mana para orang tsb akan mengambil kendali dan meminta mereka untuk melakukan

perilaku menyimpang. 

BEBERAPA CONTOH antara lain

meneriakkan nama, membelikan makanan untuk para penghasut dan mengikuti perintah yang mereka minta, namun

yang terpenting bagi mereka, MEREKA HARUS DIHUKUM

SECARA FISIK. 


Mereka juga melecehkan calon anggota baru,

untuk menunjukkan apakah mereka layak menyandang gelar anggota geng.


Dalam kejadian tanggal 2 FEBRUARI, kelas 11 dan 10 menjadi

saksi mata kejadian. LEBIH DARI 40 ORANG terlibat dalam

insiden ini, beberapa mengakibatkan skorsing dan bahkan

DROP OUT.


 Saat Ummim dicekik dan dipukul, orang orang yang

hadir tertawa saat mengambil gambar dan video pemukulan.," terangnya.


Sebelumnya, aksi penganiayaan ini terungkap setelah ibu dari korban mengunggah kejadian yang dialami anaknya ke media sosial.

Anak korban mengalami beberapa tindakan kekerasan yang dilakukan oleh para senior bernama Geng Tai.

Salah satu korban pun dianiaya pada tanggal 2 Februari 2024 lalu.

Korban dipiting, dicekik, diikat di tiang dan ditendangi.

Kemudian korban juga diludahi oleh para pelaku.

Parahnya, korban juga disundut di beberapa bagian badan dan dipukul dengan kayu di bagian belakang.

Kemudian pada tanggal 13 Februari, korban kembali dihajar dan tangannya dibakar dengan korek api.

Selain itu, korban juga diancam jika melapor maka adiknya yang duduk di kelas 6 SD akan dianiaya, dilecehkan dan juga dibunuh oleh para pelaku.

Geng ini memang sudah ada sejak lama dan setiap ada anggota baru maka akan melakukan kegiatan berbau kekerasan.

“Kelompok ini telah berlangsung selama 9 generasi dan dimulai pada masa sekolah menengah atas. Agit tersebut akan merekrut anggota untuk bergabung dengan geng-geng ini, dan imbalan untuk bergabung dengan geng-geng ini bervariasi, seperti ditawari uang untuk bergabung, memiliki akses ke tempat parkir dekat binus,” tulis ibu korban di media sosial.

Kasus ini semakin menyita perhatian karena salah satu pelaku diduga anak sulung dari host kondang dari Vincent Rompies.

Sementara itu, Vincent sendiri belum buka suara terkait hal ini.


Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Artis dan Berita Jatim lainnya

Berita Terkini