Berita Tulungagung

Kisah Sukses Dea Bakery Buka Outlet ke-38 di Nirwana Plaza Tulungagung, Founder Dulu Jual Ikan Asin

Penulis: David Yohanes
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mulyani Hadi Wijaya (berkerudung), Founder Dea Bakery saat berada di outlet Nirwana Plaza Tulungagung, Kamis (22/2/2024).

Ibu tiga anak ini mengaku menemukan passion dengan membuat aneka kue.

Ia pun mempunyai tekad untuk menciptakan lapangan kerja lewat usaha pembuatan kue.

Usaha awal Mulyani bermodalkan Rp 26 juta, untuk sewa tempat, belanja bahan dan alat.

Alat yang digunakan pun serba terbatas, seperti mixer kecil dan teflon untuk membuat risoles atau kue dadar.

Seiring perkembangan usahanya, Mulyani membeli mesin yang lebih besar.

Puncaknya ia membuka outlet pertama di Kepanjen, Malang, di sebelah utara pasar.

"Membuka outlet pertama kondisinya juga menyedihkan. Untung saat itu belum punya kamera, jadi tidak ada fotonya," kenangnya.

Selama setahun, Mulyani fokus membesarkan outlet pertama ini.

Nama Dea diambil dari nama anak ketiganya, dengan alasan lebih mudah diucapkan oleh Mulyani yang cadel ini. 

Hampir setiap hari ia harus pulang pagi karena benar-benar menjalankan semua sendiri.

Seiring perjalanan usahanya, Mulyani mulai mengajari anak-anak lulusan SMK, atau mereka yang masih pemula untuk membantu produksi. 

"Saya pikir kalau orang rajin tidak ada alasan tidak punya pekerjaan. Jadi saya latih anak-anak itu," katanya. 

Sekitar tahun ke-2, Mulyani membuka outlet kedua di Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. 

Outlet pun terus bertambah, namun masih di wilayah pinggiran seperti Turen, dan Dampit, Malang.

Setelah semakin yakin dengan Dea Bakery, outlet mulai dibuka di Kota Malang, Probolinggo dan Surabaya. 

Halaman
123

Berita Terkini