Penyidik juga sudah meminta keterangan Tamara selaku pelapor dan memeriksa sejumlah saksi.
“Kami pihak kepolisian ketika menerima laporan akan kami tindak lanjuti. Apabila ditemukan unsur pidana, mau dilanjut proses penyidikan, atau nanti Tamara ingin damai atau restorative justice, polisi akan mendahulukan itu,” kata Bayu.
Sementara di luar dugaan kasus penganiayaan tersebut, penyidik Polda Metro Jaya saat ini masih mengusut kasus kematian anak Tamara dan Angger, yakni Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante (6).
Berdasarkan hasil penyelidikan, Dante tewas dibunuh oleh kekasih Tamara, Yudha Arfandi (33) yang ditetapkan sebagai tersangka.
Yudha diduga membenamkan Dante sebanyak 12 kali di dalam kolam sedalam 1,5 meter.
Baca juga: Murka Anaknya Dituding Sekongkol dengan Yudha Arfandi, Ibu Tamara Tyasmara Nangis Histeris: Hancur
Dia menenggelamkan Dante dengan memegang pinggang memakai kedua tangannya.
Setiap kali korban hendak menggapai tepi kolam, tersangka menarik badan dan kaki korban untuk terus berenang.
Akibat kejadian ini, sisa makanan dan buih keluar dari hidung serta mulut korban.
Dokter menyatakan, Dante meninggal kehabisan oksigen karena tenggelam.
Kini, tersangka telah ditahan di Mapolda Metro Jaya.
Yudha dijerat pasal berlapis, yakni Pasal 76 c juncto Pasal 80 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dan atau Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, dan atau Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, dan atau Pasal 359 KUHP tentang Kelalaian yang Menyebabkan Kematian.
Ibu Tamara Tyasmara nangis anak dihujat
Terungkap pengakuan ibunda Tamara Tyasmara, Tya, soal permintaan Yudha Arfandi ke Dante (6).
Lebih lanjut Tya mengungkap alasan dirinya percaya untuk menitipkan Dante ke Yudha Arfandi.
Sang ibunda pun nangis tak terima ketika Tamara Tyasmara dihujat atas kematian Dante.