Para guru yang tergabung dalam Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menilai, wacana yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Airlangga Hartarto itu justru berpotensi merugikan para guru.
Pasalnya, salah satu pemanfaatan dana BOS adalah untuk membayarkan gaji guru dan karyawan yang berstatus kontrak atau tenaga honorer.
"Sebagian besar dana BOS dipakai untuk membayar gaji guru dan tenaga pendidik honorer. Ini sama saja dengan memberi makan gratis siswa dengan cara mengambil jatah makan para gurunya," ujar Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, Iman Zanatul Haeri, dalam keterangannya, dikutip Senin (4/3/2024), TribunJatim.com dari Kompas.com
"Sebab ada guru honorer yang hanya mengandalkan dana BOS," sambungnya.
Iman mengaku tidak mempermasalahkan program makan siang gratis, sebab para guru mendukung upaya pemerintah dalam pemenuhan gizi anak.
"Bicara gizi, kami harap gurunya juga mendapatkan asupan gizi. Itu perlu dipertimbangkan juga," katanya.
Namun demikian, ia menekankan, pembiayaan program makan siang gratis seharusnya tidak diambil dari anggaran pendidikan dalam APBN termasuk dana BOS.
Pasalnya, anggaran pendidikan yang telah dialokasikan sampai dengan saat ini dinilai belum mampu mensejahterakan guru, memperbaiki fasilitas sekolah, dan memajukan kualitas pendidikan nasional.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memenuhi undangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang yang mengadakan simulasi program makan siang bernama Anak Sehat dan Sejahtera (Aksara) di SMPN 2 Curug Kabupaten Tangerang, Kamis (29/2/2024). (ekon.go.id)
Baca juga: Bocah SD Minta TV ke Ibu Negara Iriana Jokowi, Mendadak Ganti Jawaban karena Grogi: Sepeda Bu
"Apalagi kalau harus menanggung beban makan siang gratis," ujarnya.
Kemudian, Iman pun menyoroti alokasi anggaran dana BOS dari pemerintah pusat yang turun tiap tahun. Ia menyebutkan, dana BOS berkurang hingga Rp 539 miliar pada periode 2022 ke 2023.
"Jadi kalau menggunakan dana BOS, dikhawatirkan akan mengorbankan pembiayaan sektor lain yang lebih esensial dalam belanja sekolah, seperti upah guru honorer," tuturnya.
Lebih lanjut ia bilang, banyak sekolah dasar (SD) yang mengeluhkan dana BOS untuk siswa itu sendiri kurang, di mana setiap siswa SD mendapatkan Rp 900.000 per tahun.
"Jika dihitung, dalam satu hari negara menganggarkan Rp 2.830 per siswa. Sebenarnya sejak awal pembiayaan anak SD sudah tidak manusiawi di bawah harga satu piring nasi versi makan siang gratis, Rp 15.000," katanya,
Oleh karenanya, Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) P2G Feriyansyah mengatakan, perlu ada kejelasan dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo - Gibran terkait detil rencana kebijakan makan siang gratis.
Baca juga: Hitung Budget Makan Siang Gratis Rp14 Ribu, Chef Arnold Malah Disorot, Disebut Tak Pernah ke Pasar