Pakar Politik Ungkap Isi Pertemuan Prabowo dengan Khofifah di Hambalang, Tidak Hanya Selebrasi

Penulis: Fatimatuz Zahroh
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pertemuan Calon Presiden, Prabowo Subianto, dengan mantan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Hambalang Bogor, Senin (4/3/2024).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pengamat politik Universitas Airlangga Surabaya, Fahrul Muzakki memberikan pandangannya terkait pertemuan Calon Presiden, Prabowo Subianto, dengan mantan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Hambalang Bogor, Senin (4/3/2024).

Menurutnya, pertemuan Prabowo Subianto dengan Khofifah di Hambalang, tidak hanya selebrasi Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), TKD Jatim, relawan Prabowo maupun sekadar penyampaian apresiasi. Melainkan lebih dari itu.

Dikatakannya, dalam pertemuan itu, ada pembicaraan terkait masa depan bangsa Indonesia saat estafet kepemimpinan dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), dijalankan Prabowo Subianto.

"Saya kira memang dalam pergeseran sumber daya manusia dan barang perpindahan dari Jakarta ke IKN, juga secara strategis posisi Jawa Timur menentukan. Sehingga wajar jika pak Prabowo, di balik pertemuan di Hambalang itu, bicara soal proyeksi pembangunan dan politik transisi," ujar Fahrul Muzakki, Senin (4/3/2024).

Fahrul Muzakki mengatakan, posisi strategis Provinsi Jawa Timur di saat IKN berjalan, adalah berfungsi menjadi penyangga, sekaligus pensupport penuh proses transisi, baik secara ekonomi, sosial dan politik.

Maka di pertemuan itu dibahas bagaimana Jawa Timur yang metropolis mendukung penuh IKN yang akan dilanjutkan di masa pemerintahan Prabowo Subianto, terutama dalam hal pergeseran orang, sumber daya manusia, dan barang.

Selain itu, Prabowo juga menilai, posisi Jawa Timur sebagai penyangga 16 provinsi di Indonesia Timur selama ini sangat penting. Sehingga secara geopolitik juga harus diamankan. 

"Artinya, yang kedua, proses kelanjutan estafet Nawa Bhakti Satya Provinsi Jawa Timur dari sisi politik harus diamankan," katanya.

Dari situ bisa ditarik, kata Fahrul, terkait penguatan posisi Khofifah Indar Parawansa yang akan memimpin Provinsi Jatim di periode dua, sudah dipastikan dibahas Prabowo. 

Baca juga: Prabowo dan Khofifah Bertemu Usai Menang Telak Hitung Cepat, Yakini Real Count KPU Tak Beda Jauh

"Bagaimana melanjutkan Nawa Bhakti Satya dari Khofifah, sinergi dengan Asta Cita dari pak Prabowo yang melanjutkan Nawa Cita pak Joko Widodo," tambahnya.

Terkait situasi dan kondisi dinamika geopolitik di Jawa Timur, menurutnya, akan ada dua opsi.

Pertama, apakah lantas koalisi besar itu juga diterapkan penuh di Jawa Timur, atau justru kemudian koalisi itu akan bertambah, atau menggabungkan semua kekuatan. 

"Saya kira, pak Prabowo, menginginkan arus dukungan besar Khofifah effect di Jatim itu bisa disekrupkan dengan kepentingan beliau dalam menjalankan roda pemerintahan ke depan," tegasnya.

Yang terpenting, menurutnya, proses pembangunan Indonesia yang dituangkan dalam program kerja bisa dilaksanakan secara lancar dan mendapat dukungan dari masyarakat Jawa Timur secara keseluruhan.

"Saya memprediksi di sana terjadi pembicaraan serius akan masa depan bangsa, masa depan IKN dan kelanjutan estafet kepemimpinan di Provinsi Jatim," ujar Fahrul menyudahi.

Berita Terkini