Berita Mojokerto

Penyebab Banjir di Kabupaten Mojokerto, Tanggul Sungai Sadar Setinggi 30 Meter Jebol

Penulis: Mohammad Romadoni
Editor: Samsul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati meninjau dapur umur di posko penanggulangan banjir.

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Banjir di Dusun Gempol Malang, Desa Kedunggempol, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto dipicu akibat tanggul seluas 30 meter jebol di aliran Sungai Sadar.

Dampak banjir merendam rumah warga dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter dan jalan desa sekitar 100 sentimeter.

Langkah konkret Pemkab Mojokerto melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) melakukan gerak cepat bersama BBWS Brantas untuk perbaikan tanggul darurat.

Kabid Kabid Sumber Daya Air (SDA), Rois Arif Budiman mengatakan hasil mitigasi di lapangan ditemukan tanggul seluas 30 meter ambrol di aliran Sungai Sadar, tepatnya di Desa Kedunggempol, Kecamatan Mojosari.

Tanggul jebol menyebabkan aliran Sungai Sadar meluber membanjiri permukiman warga dan areal persawahan.

"Tanggul jebol 30 meter kurang lebih lokasinya di Dusun Gempol Malang aliran Kali Sadar," jelasnya, Kamis (7/3/2024).

Ia menjelaskan penyebab tanggul ambrol dipicu aliran Sungai Sadar yang meluap bersamaan cuaca ekstrem hujan intensitas tinggi di wilayah Mojokerto Raya, pada Rabu (6/4) malam.

"Tanggul kritis sekitar pukul 02.00 dini hari mulai ada rembesan akhirnya jebol itu. Lokasi tanggul jebol masuk wilayah BBWS Brantas, tim sudah di lokasi untuk melakukan perbaikan tanggul darurat," bebernya.

Menurut dia, pihaknya telah berkoordinasi intens dengan BBWS Brantas untuk perbaikan tanggul darurat. Mitigasi di lapangan juga sudah dilakukan untuk percepatan penanganan tanggul tersebut.

Pihaknya siap mensupport untuk perbaikan tanggul darurat yang dilakukan oleh BBWS Brantas.

"Ini persiapan untuk penanganan darurat, cuma tetap kita masih menunggu aliran sungai melandai. Bahan material tanggul darurat juga sudah dipersiapkan," kata Rois.

Dikatakan Rois, hasil mitigasi juga ditemukan banyak tanggul yang ambrol terkena aliran Sungai Sadar.

"Banyak titik-titik tanggul kritis yang jebol, karena hujannya sangat besar sekali. Kalau tanggul jebol sekitar lima titik untuk sementara ini," pungkasnya. 

Untuk diketahui, dampak banjir terparah di Desa Kedunggempol, Kecamatan Mojosari dengan ketinggian air di dalam rumah  50 sentimeter dan ketinggian air di jalan desa 50-100 sentimeter.

Banjir di Dusun Tambakrejo, Desa Gayaman, Kecamatan Mojoanyar dengan ketinggian air di dalam rumah sentimeter dan merendam akses jalan desa kurang lebih 30 sentimeter hingga 1,5 meter. Jumlah pengungsi sebanyak 20 jiwa.

Banjir di Dusun Gayaman dengan ketinggian air di dalam rumah mencari 15-35 sentimeter dan jalan desa tergenang 30-70 sentimeter.

Terdampak banjir di Dusun Kauman, Desa/ Kecamatan Bangsal merendam 45 rumah dengan ketinggian air 40 sentimeter. Akses jalan desa tergenang air mencapai 60 sentimeter.

Satu rumah milik warga bernama Kasana mengalami rusak di bagian dinding samping.

Banjir di Dusun Wonogiri, Desa Tunggalpager, Kecamatan Pungging merendam empat rumah sekitar 150 sentimeter dikarenakan kontur tanah lebih rendah. Ketinggian air di jalan dusun mencari 30 sentimeter.

Masih di Kecamatan Pungging, banjir merendam jalan di Desa Jabontegal dengan ketinggian air di jalan desa 50-100 sentimeter.

Banjir genangan di Desa/ Kecamatan Kutorejo merusak dinding rumah warga dan pagar balai desa serta puskesmas roboh. Akses jalan raya tergenang air ketinggian 40 sentimeter.

Banjir genangan di Dusun Sawurkembang, Desa Kenanten, Kecamatan Puri merendam 13 rumah ketinggian 60 sentimeter dan jalan desa 130 sentimeter.

Berita Terkini