Perampokan di Gresik

Sosok Suami Agen Bank yang Dihabisi di Gresik, Keterangan Kerap Berubah hingga Merusak TKP : Janggal

Penulis: Willy Abraham
Editor: Samsul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahfud saat memperagakan kondisi istrinya saat pertama kali ditemukan tewas.

Sang istri yang baru berulang tahun usia ke-28 pada 9 Maret lalu memang saat malam kejadian tidur terpisah.

Mahfud selaku suami korban mengaku baru mengetahui istrinya tewas pada pagi hari sekitar pukul 05:00 WIB.

"Pertama tahu jam 5 lebih, tak lihat di bawah tempat tidur ada banyak darah. Kemudian saya langsung ke rumah kakak saya," katanya.

Kemudian, ia mengaku bahwa pertama kali yang mengangkat jasad istrinya adalah kakak korban.

"Yang pertama mengangkat jenazahnya kakak saya," tambahnya.

Bahkan, sang suami sempat mengira bahwa istrinya merupakan korban bunuh diri.

"Kan tak kira bunuh diri atau apa, tapi kok ternyata barang saya hilang semua," ungkapnya.

Ia mengaku bahwa atas kejadian tersebut, uang miliknya yang berada di kamar hilang.

"Kan saya belum tahu ya motifnya apa, ternyata saya lihat loker saya kok hilang semua. Uang senilai hampir 160 juta dan handphone saya hilang," jelasnya.

Ia berasumsi bahwa saat kejadian, istrinya sempat melakukan perlawanan terhadap pelaku.

"Kemungkinan juga istri saya tahu dan melawan," pungkasnya.

Pihak keluarga saat ditemui di kamar mayat RSUD Ibnu Sina Gresik, H. Khuzaini (65), ibu Mahfud mengatakan, sekitar pukul 03.00 WIB sempat mengetok pintu rumah Mahfudl untuk membangunkan makan sahur. Namun, tidak ada respon, sehingga ditinggal kembali ke rumah yang jaraknya hanya berdampingan. 

Kecurigaan pencurian tersebut juga tidak kelihatan, sebab pencuri lewat pintu belakang, sehingga H. Khuzaini melanjutkan ke masjid untuk salat subuh. Sepulang dari salat, kembali pulang ke rumah dan melanjutkan bersih-bersih piring. 

"Kemudian, tertidur. Tahu-tahu dibangunkan Mahfudl, sambil meminta tolong. Saya langsung lari ke rumah dan masuk kamar. Dan melihat Datun (Panggilan akrab Wardatun Thoyyibah) terlungkup di lantai. Di kasur juga banyak darah. Sedangkan anaknya masih tidur," kata Khuzaini. 

Setelah melihat Datun terlungkup di lantai, Khuzaini langsung mengangkat jasad Datun ke atas tempat tidur yang telungkup di lantai. Mengambil anaknya yang masih tidur. Setelah itu, membersihkan tempat tidur dan membersihkan wajah Datun yang berlumuran darah menggunakan tangan.  

Halaman
123

Berita Terkini