TRIBUNJATIM.COM - Setelah menjalani puasa Ramadan 2024 nanti, umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024.
Jelang Lebaran 2024 biasanya lumrah dijumpai orang-orang menukarkan uang baru.
Anda disarankan untuk berhati-hati agar tidak sampai tertipu.
Simak cara membedakan uang asli dan palsu di artikel ini.
Menjelang lebaran penyebaran uang baru mulai dikeluarkan Bank Indonesia, namun Anda juga harus berhati-hati terhadap pemalsuan uang.
Para pelaku tindak pidana kejahatan pemalsuan uang rupiah biasanya mengedarkan uang palsu di pasar tradisional atau toko-toko kecil dengan cara yang dibelanjakan pada saat ramai pengunjung/pembeli.
Sebab, saat itu pedagang pada umumnya tidak meluangkan waktu untuk memeriksa uang yang diterima. Kita juga harus berhati-hati kepada orang yang menawarkan uang di ATM pada saat melakukan tarik tunai dengan dalih ingin melakukan transaksi pembayaran dengan rekannya.
Baca juga: DAFTAR Lokasi Penukaran Uang Baru Lebaran 2024 di Surabaya, Maksimal Boleh Tukar Berapa?
Waspadai oknum yang mengiming-imingi penggandaan uang atau orang yang berjanji dapat melipatgandakan uang atau perhiasan kita.
Oleh karena itu, ada baiknya kita mengantisipasinya dengan cara mengenali maupun mengetahui cara mengecek keaslian uang.
Berikut cara membedakan uang palsu dan asli berdasarkan laman indonesia.go.id:
Ciri-ciri Uang Rupiah Asli
Bahan serat kapas
Uang kertas rupiah terbuat dari kertas khusus yang berbahan serat kapas.
Benang pengaman
Terdapat benang pengaman seperti dianyam pada uang kertas rupiah pecahan Rp100.000, Rp50.000, dan Rp20.000.
Khusus untuk pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 akan berubah warna bila dilihat dari sudut pandang tertentu.
Tanda air (watermark)
Terdapat watermark pada semua pecahan uang kertas berupa gambar pahlawan. Pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, dan Rp10.000 ada electrotype yang berupa logo BI dan ornamen tertentu yang akan terlihat jika diterawang ke arah cahaya.
Desain
Setiap uang kertas rupiah memiliki desain, ukuran, dan warna uang yang terlihat terang, jelas, dan spesifik/khusus sehingga secara kasatmata mudah dikenali.
Teknik Cetak
Sebagian besar unsur pengaman pada uang kertas rupiah dibuat menggunakan teknik cetak yang dapat dikenali dengan cara Dilihat, Diraba, Diterawang (3D).
Baca juga: Dukung Hidup Sehat Saat Ramadan, Fisik Sport Hadirkan Mega Ramadan Sale: Ada Diskon 50 Persen
Tinta berubah warna (Colour Shifting Ink)
Gambar perisai yang berisi logo Bank Indonesia bisa berubah warna jika melihatnya dari sudut pandang berbeda. Untuk pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 akan berubah warna dari merah keemasan ke warna hijau, sedangkan untuk pecahan Rp20.000 dari hijau ke ungu.
Gambar tersembunyi (multicolour latent image)
Ada gambar tersembunyi multiwarna yang berupa angka, yang akan terlihat dari sudut pandang tertentu. Pada pecahan Rp50.000, terdapat gambar tersembunyi berupa angka 50 dengan kombinasi warna merah, kuning, dan biru.
Pada pecahan Rp20.000, terdapat gambar tersembunyi berupa angka 20 dengan kombinasi warna merah, kuning, dan hijau. Pada pecahan Rp10.000, terdapat gambar tersembunyi berupa angka 10 dengan kombinasi warna ungu, biru, dan kuning.
Pada pecahan Rp100.000, terdapat gambar bersembunyi berupa angka 100 dengan kombinasi warna merah, kuning, dan hijau.
Gambar tersembunyi (latent image)
Pada bagian depan terdapat gambar tersembunyi berupa tulisan BI dalam bingkai persegi panjang yang akan terlihat dari sudut pandang tertentu.
Gambar ini terlihat pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, dan Rp10.000. Untuk pecahan Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000 berupa tulisan BI serta angka 5, 2 dan 1 yang terlihat dari sudut pandang tertentu. Sementara pada bagian belakang terdapat gambar tersembunyi berupa angka 100, 50, 20, 10 yang terlihat di sudut pandang tertentu pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, dan Rp10.000.
Teknik cetak khusus
Gambar utama, lambang negara, angka nominal, huruf terbilang dan frasa NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA akan terasa kasar ketika diraba dan memiliki ciri-ciri meliputi:
- Kode tuna netra (blind code)
- Terdapat pasangan garis pada sisi kanan dan kiri uang yang kasar ketika diraba
- Gambar saling isi (rectoverso)
- Logo Bank Indonesia (BI) akan terlihat utuh jika diterawang ke arah cahaya.
Baca juga: Bolehkah Menelan Ludah saat Puasa, Batal atau Tidak? Simak Penjelasan Dosen Fakultas Agama Islam UMM
Cara Membedakan Uang Asli dan Palsu
Dilihat
Perubahan warna benang pengaman pada pecahan Rp100.000 dan Rp50.000, perisai logo BI pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, dan Rp20.000.
Menemukan angka berubah warna yang tersembunyi pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000, dan gambar tersembunyi berupa tulisan BI dan angka.
Jika tidak melihat hal tersebut, Anda perlu waspada jika uang tersebut adalah palsu.
Diraba
Setelah memperhatikan uang dengan saksama, selanjutnya rabalah uang yang Anda curigai. Anda akan merasakan ada bagian uang yang kasar, yaitu pada gambar utama, gambar lambang negara, angka nominal, huruf terbilang, frasa NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, dan tulisan BANK INDONESIA.
Diterawang
Setelah memperhatikan dan merabanya, angkatlah uang dan arahkan pada cahaya. Anda bisa menemukan gambar pahlawan, gambar ornamen pada pecahan tertentu, dan logo BI yang akan terlihat utuh.
Jika tidak melihat hal tersebut, Anda perlu waspada jika uang tersebut adalah palsu.
Cara Menghindari Menerima Uang Palsu
- Meluangkan waktu untuk meneliti uang yang diterima dengan cara 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang)
- Transaksi di tempat pencahayaan yang baik
- Lakukan penukaran uang di tempat yang resmi
- Melakukan pembayaran secara nontunai.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Berita seputar Lebaran 2024 lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com