Perampokan di Malang

2 Terduga Pelaku Perampokan dan Pembunuhan di Malang saat Waktu Tarawih Diamankan, Tetangga Korban?

Penulis: Luluul Isnainiyah
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satreskrim Polres Malang telah mengamankan dua terduga pelaku pembunuhan di Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (31/3/2024) malam.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Lu'lu'ul Isnainiah

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Satreskrim Polres Malang telah mengamankan dua terduga pelaku pembunuhan di Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (31/3/2024) malam.

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah mengatakan, kedua terduga pelaku kini masih dilakukan pemeriksaan di Polsek Pakis.

“Benar, kami sudah amankan dua orang diduga pelaku. Kini masih diperiksa di Polsek Pakis,” kata AKP Gandha Syah.

AKP Gandha Syah masih belum bisa menjelaskan secara gamblang terkait motif dan tujuan dari terduga pelaku melakukan hal itu.

Namun, ia menyebutkan, mereka masih tetangga korban sendiri.

“Pelaku diduga masih tetangga korban,” ujarnya singkat.

Sebelumnya, aksi dugaan perampokan dan pembunuhan di Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, saat waktu salat tarawih, gegerkan warga, Jumat (22/3/2024). 

Dari pantauan Tribun Jatim Network, rumah yang mengalami perampokan tersebut sudah diberi garis polisi.

Bahkan, jasad korban yang berada di dalam rumah, sudah dievakuasi oleh pihak kepolisian.

Menurut penuturan Ketua RT 3/RW 5, Arif Gunawan, korban yang meninggal dunia adalah Agus (60).

Agus tewas dengan keadaan mengenaskan. Yakni di lehernya tertancap sebilah pisau.

Baca juga: Polisi Dalami Dugaan Perampokan yang Tewaskan Warga Malang di Waktu Tarawih, Olah TKP Rampung

Agus tinggal bersama kakanya, Esther Sri Purwaningsih (69).

Arif menceritakan, awal mula kejadian dugaan perampokan dan pembunuhan ini, terjadi pada saat warga sekitar tengah melaksanakan salat tarawih.

Arif mengaku baru mengetahui kabar dugaan perampokan dan pembunuhan ini dari istrinya.

"Kejadiannya, pas saya pulang tarawih diberi tahu oleh istri. Kalau ada orang teriak minta tolong. Lalu ada tetangga yang dengar, terus pergi ke rumah saya," ujar Arif kepada awak media.

Kemudian, menurut penuturan Arif, istrinya langsung bergegas menuju ke rumah korban dengan mengajak tetangganya.

Setibanya di lokasi kejadian, istri Arif melihat rumah Purwaningsih sudah dalam keadaan gelap gulita.

Istri Arif lantas masuk ke dalam rumah dan mendapati Purwaningsih dalam keadaan babak belur di bagian wajah.

"Kata istri saya, Bu Pur bilang gini, 'tolong lihatkan adikku.' Akhirnya tiga orang tadi masuk ke dalam ruangan gelap, karena nggak ada lampu, akhirnya pakai senter," jelasnya.

Sontak istri Arif dan tetangganya kaget ketika melihat Agus sudah meninggal dunia dalam keadaan tengkurap.

Di sisi lain, terdapat pisau yang menancap di leher korban.

Atas kejadian ini, korban kehilangan satu buah ponsel.

Sementara itu, pada saat setelah kejadian, ada warga yang mengaku melihat orang asing masuk ke dalam desa. 

"Ada orang yang dicurigai, pakai helm, jaket warna hitam, bawa kotak, itu jalan ke arah barat. Habis itu baru ada ramai-ramai di rumah korban," tukasnya.

Pada saat membobol rumah, pelaku diduga memukul Purwaningsih hingga mengalami luka di bagian wajah.

Sedangkan Agus yang mengalam gangguan penglihatan ditusuk lehernya oleh pelaku hingga meninggal dunia.

Berita Terkini