TRIBUNJATIM.COM - Kerugian yang ditimbulkan akibat korupsi timah yang belakangan terkuak membuat seorang bu guru SMP ikut komentar.
Komentari kerugian korupsi timah, bu guru SMP tersebut juga menyinggung soal sepatu dan tas anak Indonesia.
Pasalnya masih banyak sepatu dan tas siswa di negara ini yang tak layak pakai.
Memang, terungkapnya kasus korupsi timah yang melibatkan sejumlah pengusaha, belakangan ini, membuat publik heboh seketika.
Pasalnya di antara pengusaha tersebut ada nama terkenal seperti Crazy Rich PIK Helena Lim dan Harvey Moeis suami Sandra Dewi.
Akibat korupsi tersebut, negara mengalami kerugian hingga Rp271 triliun.
Tak heran, banyak publik yang geram karena kerugian negara tersebut tidak main-main jumlahnya.
Salah satunya seorang guru bernama Afni Wahyuni.
Guru SMPN 4 Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, ini pun menyampaikan keresahannya.
Melalui Instagram-nya, ia membandingkan jumlah kerugian yang fantastis tersebut dengan perlengkapan siswa untuk bersekolah yang kondisinya sangat miris.
Ia miris dengan kondisi yang sangat tidak layak dialami siswa Indonesia, sementara ada yang korupsi hingga triliunan.
"Rp271 triliun, setidaknya kita tidak akan pernah bisa melihat lagi sepatu anak Indonesia yang berlubang seperti ini," kata Afni Wahyuni, dikutip pada Senin (1/4/2024).
Kemudian Afni Wahyuni juga membandingkan total kerugian dengan tas sekolah siswa yang rusak.
"Rp271 triliun, setidaknya kita tidak akan bisa lihat lagi tas anak Indonesia yang koyak seperti ini," sambungnya.
Baca juga: 6 Tahun Jadi Guru, Pria Kuak Foto Before-After, Dulu Glowing Kini Semua Hilang: Aku Dipanggil Paman
Terakhir, Afni Wahyuni membandingkan angka triliunan itu dengan gaji guru honorer di Indonesia yang masih belum sejahtera.
"Dan 271 triliun, setidaknya kita tidak akan bisa lihat lagi guru honorer bergaji Rp200.000 per bulan," ucapnya, melansir dari Tribun Solo.
Hingga artikel ini ditulis, Senin (1/4/2024), video yang dibuat Afni Wahyuni itu telah dilihat sebanyak 79,6 ribu kali.
Unggahan tersebut pun lantas banjir komentar dari netizen.
Tak sedikit yang mendukung kritikan seorang guru terhadap kerugian negara atas kasus korupsi timah tersebut.
Di kolom komentar, banyak netizen yang setuju dan mendukung kritikan Afni Wahyuni terhadap kerugian negara atas kasus korupsi timah tersebut.
"Betul sangat bu setidaknya rakyat ini tidak miskin," timpal @irm***********77.
"Dengan kekayaan Alam kita, adakah peluang Rakyat negeri ini miskin ?" kata @agusridwan0608.
"271 Triliun itu yg terdeteksi Bu, yg masih ngumpet bisa jadi lebih banyak lagi dari itu," kata @cal*******ga.
"Miris ye bu.. tanah kami tinggal pun juga sudah berlombang-lombang dibuatnya, masih banyak rakyat miskin di Belitung dan Bangka.. yang begitu kaya akan timah," ujar @ith*****ha.
Sementara itu, kisah guru honorer yang sudah mengajar selama 36 tahun bernama Alvi Noviardi, sempat jadi sorotan.
Lantaran ia memilih banting tulang kerja sampingan sebagai pencari rongsokan saat tak mengajar.
Kini nasib guru honorer yang akrab dipanggil Pak Alvi ini membaik setelah viral.
Diketahui hingga kini Pak Alvi belum juga diangkat sebagai guru tetap atau dilantik menjadi ASN.
Pak Alvi sendiri telah mengabdi atau mengajar sebagai guru honorer sejak tahun 1988 silam.
Artinya, Pak Alvi sudah mengajar kurang lebih sudah 36 tahun.
Ia mengajar di sebuah Mardrasah Aliyah setara SMA/SMK, tepatnya di MA Riyadlul Jannah, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi.
Di usianya yang menginjak 57 tahun, tidak ada pekerjaan lain bagi Pak Alvi untuk bisa menghidupi anak-anaknya.
Hingga akhirnya Pak Alvi terpaksa bekerja sampingan mencari barang rongsokan.
Setiap Pak Alvi pulang mengajar dari sekolah, mencari rongsokan adalah pekerjaan sampingannya.
Guru honorer ini ternyata sering sekali ditemui di jalan sedang mencari rongsokan untuk dijual dan menjadi penghasilan tambahan.
Rupanya sang guru memiliki alasan cukup memilukan hingga membuatnya terpaksa kerja sampingan sebagai tukang rongsokan.
Pak Alvi mengaku jika penghasilannya mengajar tidak cukup untuk menafkahi anaknya.
Hal itu diungkapnya dalam video yang beredar dibagikan akun Instagram @undercover.id, Kamis (7/3/2024).
Baca juga: Kisah Suyadi Dulu Utang Modal dari Mertua, Kini Sukses Punya 800 Warteg, Sempat Jualan Asongan
Dalam video tersebut, memperlihatkan seorang guru duduk di pinggir jalan sembari membawa karung berisi rongsokan.
Pak Alvin tampak tengah beristirahat setelah mencari rongsokan tersebut.
Saat itu muridnya bertemu dengan Pak Alvi yang sedang duduk di pinggir jalan sembari membawa karung berisi rongsokan.
Muridnya lantas menanyakan gaji yang didapat Pak Alvi apakah kurang untuk kebutuhan rumah tangganya.
"Bapak ngajar dimana, emang kurang Pak?" tanya murid yang merekam video.
Mendengar pertanyaan tersebut, Pak Alvi mengiyakannya dengan wajah tersenyum.
Pak Alvi yang seorang guru yang mengajar di Aaliyah mengaku, penghasilannya sebagai guru honorer tak cukup penuhi kehidupannya sehari-hari.
"Iya, kurang biaya," kata Pak Alvi.
Pak Alvi lalu menceritakan, sehari-hari ia berangkat mengajar naik angkot.
Namun untuk pulang, ia harus jalan kaki supaya bisa sembari memungut barang bekas sepanjang jalan dari sekolah menuju rumah.
Sementara istri Pak Alvi sudah meninggal sejak tiga tahun lalu.
"(Istri) sudah meninggal sakit kanker, jadi di rumah sama anak masih sekolah," jelasnya.
Kini ia pun harus menghidupi kedua anaknya sendirian.
Dari pekerjaannya sebagai guru honorer dan mencari rongsokan inilah, Pak Alvi bisa menghidupi keluarganya.
Kisah pilu Pak Alvi guru honorer yang bekerja sampingan sebagai tukang rongsokan ini pun menarik simpati netizen.
Sejumlah netizen merasa miris dengan nasib yang dialami Pak Alvi.
Bahkan ada juga netizen yang mengaku sebagai tetangga dan memuji kegigihan Pak Alvi.
Ada juga netizen yang mengkritisi pemerintah karena persoalan guru honorer di Indonesia yang dinilai tak adil dan tak kunjung selesai.
"Yang gini yang harus di naikan gajihnya," tulis akun @sahroni.
"Ga bisa dipungkiri gaji guru emang jauh dari kata layak," tulis akun @sutyani.
"Pejabat goblog dibikin kaya raya. Sedangkan guru,malah seperti ini nasibnya," tulis akun @fikriromdhon1.
"DPR mkan tidur gajinya gila2an hdup ya hedon, guru jasanya bgtu bsar gajinya asal2an," tulis akun @nuriana_m_m.
"Mirisnya ada calon presiden yg lebih mengutamakan menaikan gaji pejabat agar tidak korupsi. Nauzubillahimindzalik." tulis akun @hilwambrh.
"Ini tetangga saya dkt dari rumah, emng bener dari dulu tiap pulang ngajar d sekolah pasti ngabil rongsok sehat selalu pak alvi," tulis akun @ainun.
Setelah viral karena kerja sampingan cari rongsokan, guru honorer Pak Alvi kini diberi motor hingga modal usaha.
Kini nasib Pak Alvi diberi bantuan motor hingga dibukakan modal usaha di rumahnya di Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Hal ini disampaikan oleh salah satu warga yang berada di tempat Pak Alvi.
Pak Alvi kini diberi sepeda motor untuk aktivitasnya agar tidak menaiki angkot lagi.
"Alhamdulillah Pak Alvi sudah mendapat bantuan dari orang-orang baik.
Berupa modal usaha sembako dan sepeda motor untuk aktivitas beliau," ucap seorang warga, dikutip dari unggahan Instagram @ahmdrmdnu pada Kamis (7/3/2024).
Warga berharap, dengan dibukakan modal usaha toko sembako ini, Pak Alvi bisa fokus dan tidak mencari rongsokan lagi.
"Mudah-mudahan dengan bantuan ini Pak Alvi bisa berhenti mencari rongsokan dan fokus ke warungnya untuk masa depan yang lebih baik," tuturnya.