TRIBUNJATIM.COM - Viral aksi loyal pengusaha kepada karyawannya.
Pengusaha sekaligus influencer bernama Kieda Crepe menuai pujian karena perbuatannya jelang Lebaran 2024.
Wanita asal Malaysia itu berusaha menyenangkan karyawannya meski usahanya sedang sepi.
Ia membagikan momen dirinya memberikan bonus liburan dan sembako kepada karyawannya di TikTok.
Dikutip dari ohbulan.com via TribunTrends pada Minggu (7/4/2024), pemilik nama Siti Nur Khalieda Yusra Mohd Jais ini memaparkan, awalnya tidak ada bonus yang diberikan kepada karyawan.
Bukan tanpa alasan, rupanya penjualan selama Ramadhan hasilnya tak memuaskan.
Namun Kieda sudah melihat kerja keras para karyawan.
Alhasil ia pun berubah pikiran.
Kieda nekat rogoh kocek pribadi dan membongkar tabungannya.
Bagaimana pun, ia ingin mengapresiasi usaha dan kerja karyawannya.
Baca juga: Sosok Majikan Beri Karyawan THR Rp16 Juta Per Orang, Bonus Traktir Belanja Lebaran: Tutup Pabrik
Kieda pun tak keberatan dibilang ikut-ikutan pengusaha lain yang bernama pengusaha Khairul Aming.
Sebelumnya Aming juga sempat viral karena memberikan bonus kepada karyawannya.
"Orang bilang saya meniru Khairul Aming, tapi memang benar saya meniru.
Saya suka cara dia membawa kebaikan dan kebahagiaan kepada orang lain.
Bulan ini sebenarnya jualan sedang sepi, tidak semua orang akan dapat bonus saat lebaran.
Tapi mereka (karyawan) masih bekerja keras, jadi saya buat kejutan untuk mereka.
Saya memberikan bonus dengan menggunakan 'tabungan' saya sendiri.
Baca juga: Todong Pemilik Toko Minta Jatah THR, Pria Nyamar Jadi Polisi Pangkat AKP, Ungkap Trik Berhasil
Saya ingin mereka merayakannya dalam keadaan 'bahagia', 'menikmati' dan bisa mengeluarkan uang lebih banyak untuk keluarga.
Meskipun saya dan suami sedang tidak hoki, kami tetap menunaikan tanggung jawab kami sebagai pemimpin anak-anak kami," katanya.
Sementara itu, pengusaha berusia 27 tahun ini juga meminta maaf kepada karyawannya karena tidak bisa membelikan mereka baju lebaran seperti yang dilakukannya tahun lalu.
"Jika tahun lalu saya membeli baju lebaran, tahun ini mohon maaf kami tidak bisa memberikan kenikmatan yang sama seperti tahun lalu.
Tapi kami ingin berbelanja kebutuhan sehari-hari.
Kalau mau ngomongin baju lebaran, kami pun tidak beli baju raya.
Yang kami pikirkan hanyalah kebahagiaan dan senyuman para karyawan," tukasnya.
Di kolom komentar, banyak yang memuji aksi sang pengusaha.
"Kalau aku bosnya, sudah bilang tidak dapat bonus ya berarti tidak ada.
Tapi kalau ini Kieda, tetap dapat bonus dan bisa belanja kebutuhan sehari-hari," ujar seorang netizen.
"Kieda dan Khairul Aming bisa jadi inspirasi untuk bos-bos swasta yang bonys hari rayanya berlimpah daripada kita yang cuma bawahan," ujar netizen lain
Sementara itu, sedih sekali nasib tenaga honorer dan Harian Lepas (Harlap) di lingkungan Pemkab Jepara.
Mereka dipastikan tidak mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) Idul Fitri tahun 2024.
Baca juga: Pantas Kades Wunut Beri THR Rp 400 Ribu ke Warga Miskin dan Kaya, Asal Uang Dikuak: Tak Pandang Bulu
Nasib para tenaga honorer dan harian lepas itu diungkap oleh Kepala BPKAD Kabupaten Jepara Florentina Budi Karuniawati kepada Tribunjateng, Sabtu (6/4/2024).
Menurutnya Pemkab Jepara lebih berfokus pada peraturan Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) Nomor 14 tahun 2024 tentang pemberian THR dan gaji ketiga belas kepada Aparatur Negara, Pensiuan, Penerima Pensiun, dan Penerima Tunjangan Tahun 2024.
"Komponennya sesuai Permendagri ini yang kami buat Perbupnya," kata Florentina.
Dia menegaskan bahwa tenaga Honorer maupun Harlap tidak mendapatkan THR.
Namun dalam peraturan Mendagri point G menyebutkan bahwa pegawai non Pegawai Aparatur Sipil Negara yang bertugas pada instasi daerah yang menerapkan pola keuangan badan layanan umum, masuk dalam pemberian THR.
"Untuk honorer sesuai PP dan SE mendagri tidak mendapatkan THR, kecuali BLUD," ujarnya.
Baca juga: Tutup Pabrik Sementara, Majikan Traktir 100 Karyawan Belanja Lebaran, Bagi THR Rp16 Juta per Orang
Kenyataan pahit tersebut harus diterima satu diantara pegawai lepas di lingkungan Pemkab Jepara yang sudah sekiranya lima tahun bekerja.
Nama dan indentitasnya pun enggan disebutkan lantaran ketakutan bisa dilepas dari pekerjaannya.
Dia mengatakan bahwa selama bekerja tidak pernah mendapatkan THR.
"Memang tidak pernah THR selama bekerja coba ditanyakan tapi katanya emang tidak dianggarkan," ujarnya.
Pekerja tersebut terpaksa menyisihkan uang gajinya untuk merayakan Idul Fitri.
"Kalau pas lebaran yah dari gaji saya sendiri yang tidak seberapa tapi mau gimana lagi," ucapnya
Ia hanya bisa berharap adanya THR bagi tenaga Honorer maupun Harian Lepas yang bekerja di lingkungan Pemerintahan.
"Semoga dapet THR inginnya tapi yah mau tidak mau harus menerima kenyataan," tuturnya.,
Secara terpisah, untuk kepastian THR pun, Tribunjateng sudah mempertanyakan kepada Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta dan Sekda Jepara, Edy Sujatmiko yang menjawab bahwa kepastian tersebut langsung ditanyakan di BPKAD saja.
"Untuk permasalahan THR BPKAD bisa lebih jelas menjawabnya," ucap PJ Bupati Jepara dan Sekda Jepara.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com