Berita Tulungagung

Korban DBD di Tulungagung Jadi 10 Orang, Kadinkes: Masyarakat Belum Paham PSN

Penulis: David Yohanes
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekda Kabupaten Tulungagung, Tri Hariadi saat memantau PSN massal, Selasa (16/4/2024)

Dengan demikian hingga saat iniĀ  ada 10 korban karena DBD, karena di Januari ada 2 korban, Maret ada 3 korban dan April ada 4 korban.

"Kami juga akan melakukan penyuluhan lagi, bagaimana PSN yang benar. PSN massif pertama belum 100 persen benar," ucap dr Kasil.

Fogging Mandiri

Dinkes Kabupaten Tulungagung juga terkendala masalah fogging (pengasapan) di lingkungan yang terserang DBD.

Sebenarnya di 30 Puskesmas yang ada mempunyai satu mesin fogging.

Namun kendalanya alat ini hanya dipakai satu tahun sekali, saat ada kasus DBD sehingga kurang terawat.

Saat ini hanya ada sekitar 10 mesin fogging yang berfungsi, sisanya dalam kondisi rusak.

"Saya minta yang rusak-rusak itu langsung dibawa ke bengkel motor, karena mesinnya mirip mesin motor," jelas dr Kasil.

Jika fogging berbasis Puskesmas bisa dilakukan, maka satu hari bisa menangani 3 desa.

Sebab proses fogging dilakukan hanya di lingkungan yang ada serangan, bukan menyeluruh di satu desa.

Karena keterbatasan alat dan tenaga ini, Dinkes juga meminta desa-desa yang punya alat fogging untuk membantu desa di sebelahnya.

Fogging secara mandiri lebih disarankan karena dr Kasil mengakui, akan lama jika menunggu tim dari Dinkes.

Selain keterbatasan alat, permohonan fogging yang masuk juga sudah banyak.

"Desa yang punya alat bisa saling membantu. Kalau mengandalkan Dinkes, antrenya lama," sambungnya.

Dinkes Tulungagung memberi petunjuk terkait obat untuk fogging mandiri.

Halaman
123

Berita Terkini