Untuk memasak sayur lodeh, panitia menyiapkan 30 kg pepaya, 10 kg kacang dan kacang lotho 5 kg.
Sedangkan untuk ayam suwir, panitia menyiapkan 20 kg daging ayam.
"Siapa saja bisa mampir dan makan bersama," katanya.
Pengunjung kupatan massal ini tidak hanya warga Boyolangu, namun dari berbagai desa di Tulungagung.
Sutejo, salah satu pengunjung mengaku sengaja datang untuk mencari sarapan pagi.
Ia bersama tiga temannya tidak hanya datang di satu stan, namun juga pindah ke sejumlah stan lain.
"Kalau mau nambah kan malu, padahal belum kenyang. Akhirnya memilih pindah ke tempat lain, biar menunya juga beda," ujarnya.
Kupatan massal kini tidak hanya di Kecamatan Boyolangu, namun juga wilayah lain di Kabupaten Tulungagung.
Tradisi ini muncul sekitar 10 tahun lalu.
Tradisi kupatan massal ini sebelumnya identik dengan Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek.
Tradisi ini kemudian diadopsi untuk merayakan hari ke-7 lebaran.