Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - DPW PKB Jatim mempertanyakan pernyataan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang menyinggung soal perlunya regenerasi PKB utamanya posisi pimpinan partai.
PKB Jatim menganggap statement semacam itu justru membuat kader semakin solid kepada Muhaimin Iskandar.
Bendahara DPW PKB Jatim Fauzan Fuadi mempertanyakan kata regenerasi yang sengaja disebut oleh Gus Ipul kepada PKB.
Bahkan, Fauzan menyindir balik Gus Ipul dengan mempertanyakan keputusan pencopotan KH Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jatim beberapa waktu lalu.
"Sejumlah PCNU di Jatim juga demikian karena ketuanya tidak mengikuti selera sang Sekjen, lalu diganti tanpa tahu apa kesalahannya?," kata Fauzan saat dimintai tanggapan, Kamis (18/4/2024).
Menurut Fauzan, jika maksud regenerasi semacam itu ia dengan tegas menolak. Apalagi, politisi muda itu memastikan PKB saat ini menggunakan merit sistem dalam kepengurusan di berbagai tingkatan.
Baca juga: Politisi Muda PKB Balas Sindiran Gus Ipul, Ubaidillah: DNA Kami Tetap NU
Hal ini ditegaskan menjadi penyebab PKB terus mengalami pencapaian dibawah komando Cak Imin sebagai ketua umum.
"Regenerasi di PKB hari ini tidak pernah menggunakan intimidasi dan tangan besi. Itulah rahasianya, kenapa hari ini PKB tumbuh besar dan membanggakan dibawah kepemimpinan Gus Imin," ungkap Fauzan yang juga Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim.
Meski demikian, Fauzan menegaskan dirinya tidak terganggu dengan sindiran Gus Ipul tersebut. Sebaliknya, lanjut Fauzan, seluruh kader PKB termasuk di Jawa Timur justru semakin solid saat mendapat sindiran semacam itu. "Semakin ada yang julid ke PKB, kita semakin solid," tandasnya.
Baca juga: PKB Jatim Buka Suara soal Kemungkinan Koalisi Perubahan Bakal Lanjut ke Pilkada 2024
Sebelumnya diberitakan, Gus Ipul mengatakan, PKB memang butuh regenerasi pemimpin. Hal itu disampaikannya usai meresmikan gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Koperasi dan UMKM Kota Pasuruan, Rabu (17/4/2024).
Menurut Gus Ipul, PKB memang perlu memerlukan regenerasi. Bukan apa - apa, karena ini memang suatu keharusan yang harus dipahami dengan baik oleh kader-kader PKB.
Menurutnya, regenerasi dalam sebuah organisasi adalah hal yang biasa. PKB tidak perlu panik berlebihan, karena dinamika yang terjadi adalah biasa - biasa saja. Maka, PKB tidak perlu ketakutan.
"Saya juga dulu pernah merasakan di reshuffle, diganti, ya biasa saja. Saat itu, saya terima saja. Jadi, apa yang terjadi saat ini, diterima saja, karena ini sebagai bagian yang memang harus dilalui PKB," lanjutnya.
Baca juga: Daftar Nama yang Cocok Menggantikan Posisi Muhaimin Iskandar di PKB Versi PBNU
Ia juga mengaku heran karena kemudian sekarang dikembangkan isu seakan - akan mau mengganti ketua umum dan lain - lainnya. Padahal, itu sebenarnya sesuatu yang biasa-biasa saja, proses yang biasa.
"Di kepengurusan Nahdlatul Ulama (NU) sendiri, Ketua Umum sudah berganti berulang - ulang. Ada dinamika juga biasa. Maka, saya kira, kalau di PKB sendiri ada pergantian pimpinan, ya sebenarnya biasa saja," sambung dia.
Maka, ia meminta PKB untuk tidak perlu membesarkan terkait dinamika yang terjadi. Tidak perlu berlebihan dan panik menyikapinya, apalagi sampai membawa adanya dugaan rekayasa, dan segala macam.
"Sekali lagi, saya menyatakan tidak ada upaya yang digerakkan oleh kekuasan untuk mengganti pimpinan PKB, tapi ini muncul karena memang tuntutan alamiah yang sebenarnya adalah tuntutan biasa," terangnya.
Pada dasarnya, PKB perlu menjaring, dan mendengarkan aspirasi yang berkembang sekarang, bukan hanya di intern PKB, termasuk di sekitaran PKB seperti di lingkungan Nahdlatul Ulama.
"Saya tegaskan lagi, PKB ini didirikan NU, untuk itulah berulang-ulang saya sampaikan pimpinan PKB harus berkomunikasi dan minta nasehat ke Rais Aam dan Ketua Umum PBNU karena ini berkaitan dengan sejarah berdirinya PKB," tambahnya.
Gus Ipul juga mengingatkan, PKB memang tidak boleh bergantung kepada seseorang, kelompok tertentu, tapi bergantung pada perjuangan besar Nahdlatul Ulama. "Maka, ini waktunya regenerasi PKB," tutupnya