"Kalau ada tentangga minta tolong agar sawahnya dibabat atau bantu memanen padi, saya bantu. Biasanya langsung dikasih upah," tuturnya.
Mbah Hotipah mengaku sudah lama tidak saling bertukar kabar.
"Semoga pemerintah masih peduli dengan nasib orang-orang seperti kami," pungkas Mbah Hotipah.
Di sisi lain, kisah Mbah Semi sempat jadi sorotan.
Pasalnya Mbah Semi sempat utang beras demi makan hingga bikin Mensos Risma nangis.
Kini terungkap kondisinya, ternyata rumah tak ada listrik.
Mbah Semi merupakan seorang nenek berusia 90 tahun.
Ia tinggal di sebuah rumah kecil, Desa Gebyog, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan.
Tidak ada barang elektronik yang dimiliki Mbah Semi.
Hanya sebuah lampu neon dengan sinar mulai redup, menerangi seisi ruangan rumah Mbah Semi.
Nampak kamar tidur Mbah Semi digabung jadi satu dengan ruang makan.
Kemudian pada sebelah kamar tidur ada ruang tamu, yang dipisahkan dengan lemari pakaian dan gorden.
Bahkan di ruang tamu juga tidak ada sofa duduk atau meja kecil, layaknya rumah pada umumnya.
Dinding rumah Mbah Semi terpasang plakat yang bertuliskan Kegiatan Penyediaan Sarana Perumahan Terutama Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah atau MBR.
Sang keponakan, Wintarti mengatakan, Mbah Semi mempunyai dua adik yang masih berada di satu desa namun beda rumah.