TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat meresmikan gedung baru Puskesmas Cisadea, Jumat (26/4/2024).
Gedung baru ini berada di Jalan Indragiri, dekat dengan KUA Blimbing.
Gedung baru Puskesmas Cisadea ini digadang-gadang menjadi representasi bangunan Puskesmas yang direkomendasikan oleh Kemenkes dan PUPR RI.
Wahyu mengatakan, dengan adanya Puskesmas yang baru tersebut, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan publik di sektor kesehatan. Ia juga mengatakan bahwa keberadaan Puskesmas tidak sekadar untuk mengobati orang sakit, tetapi juga bagian dari mendukung Indonesia Emas pada 2045.
Puskesmas bisa menjadi agen edukasi untuk menggelorakan gaya hidup sehat kepada masyarakat, terutama anak-anak muda.
Dikatakan Wahyu, saat ini mulai banyak bermunculan data yang menunjukan bahwa penyakit tidak menular lebih tinggi dibanding penyakit menular.
“65 persen penduduk berada di usia produktif. Puskesmas ini masuk dalam salah satu standar layanan minimal di bidang Kesehatan,” paparnya, Jumat (26/4/2024).
Maka dari itu, ia berharap masyarakat bisa memiliki kesadaran terkait hal itu. Di sisi lain, Wahyu juga mengatakan akan mewujudkan bentuk Puskesmas serupa jika ada rencana renovasi di Puskesmas yang lain.
Puskesmas Cisadea yang baru berdiri di atas lahan seluas 1.600 meter persegi. Gedungnya berlantai dua. Di dalam gedung, dilengkapi fasilitas ruang perawatan, ruang bersalin, pengobatan umum, dan lain-lain.
Setiap ruangan memiliki pendingin dan terdapat CCTV modern yang menempel di tembok.
Baca juga: Ambulans Terguling saat Dipakai Halal Bihalal, Dinkes Tulungagung Tegur Puskesmas Kedungwaru
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif menyatakan, dalam Rakernas yang dihadiri Presiden Joko Widodo pemerintah menyematkan tema Transformasi Kesehatan Melesat Menuju Indonesia Emas. Ia menyebut, Pemkot Malang juga telah mengeluarkan SE deteksi dini penyakit tidak menular di Pemkot Malang.
“Kami telah bergerak, kami laporkan pada 29-30 dan 6 Mei akan lakukan screening pada seluruh pegawai di Pemkot Malang,” katanya.
Petugas dari Puskesmas, termasuk Puskesmas Cisadea akan membantu screening para pegawai di Pemkot Malang.
Dinas Kesehatan akan membuka tiga tempat untuk pemeriksaan yakni di mini block office, Jl Bingkil, dan Kantor Dinkes. Ada sekitar 10 ribu pegawai yang akan diperiksa.
“Terutama penyakit tidak menular menduduki peringkat atas dibanding penyakit menular. Begitu juga Puskesmas Cisadea. 16 Puskesmas yang ada, sudah ada pengelolaan penyakit kronis. Pemerintah lewat Rakernas kemarin, memprioritaskan lima penanganan penyakit yang mempunyai biaya besar di dalam perawatannya. Pertama kanker. Kami sudah melakukan ini, terutama di semua puskesmas. Terutama deteksi dini kanker leher rahim. Kami juga kerjasama dengan PKK untuk bisa deteksi dini,” kata Husnul.
Lalu ada deteksi dini kanker payudara. Dengan transformasi kesehatan, semua Puskesmas bisa melakukan deteksi awal.
Deteksi jantung di setiap puskesmas juga ada. Kemudian juga USG yang tidak sekadar kehamilan, tapi juga memantau CA Serviks.
“Sehingga nanti semua Puskesmas bisa melakukan screening lima penyakit tidak menular,” terang Husnul.
Lima penyakit tidak menular itu adalah kanker, stroke, jantung, kegagalan organ ginjal dan Kesehatan ibu dan anak.
Husnul mengatakan, Kesehatan ibu dan anak berperan penting menentukan generasi emas di Indonesia. Pemkot Malang telah mengupayakan penekanan angka stunting agar tidak mengganggu regenerasi yang lebih baik
“Persentase stunting 17,3 persen. Provinsi Jatim ada di 17,9. Ini tentu membutuhkan sinergitas kepada semua kesehatan ibu dan anak, terutama penurunan stunting. Dari 57 Kelurahan, 16 Puskesmas, akan kami beri penghargaan kepada mereka yang berhasil menurunkan Stunting,” kata Husnul.