Berita Entertainment

Demi Jadi Presenter, Jeremy Teti Tidur di Terminal, Pilu 17 Tahun Kerja Malah Disuruh Resign Bos

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto presenter Jeremy Teti. Jeremy Teti mengungkap sakit hatinya setelah kerja sebagai presenter selama 17 tahun berujung diminta undur diri, padahal ia sampai tidur di terminal demi jadi presenter.

TRIBUNJATIM.COM - Kisah perjuangan Jeremy Teti meniti karier memang luar biasa.

Jeremy Teti pernah tidur di tempat pengungsian dan terminal demi menjadi seorang presenter.

Masa kecil dilewatinya dengan tidak mudah. 

Sejak masa kecil Jeremy Teti melihat langsung konflik saudara karena berasal dari Atambua, Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan Timor Timur kini Timor Leste.

Kala itu Jeremy Teti berpindah-pindah dan tidur di tempat pengungsian agar selamat dari konflik bersenjata. 

Perjalanan hidup Jeremy Teti memang penuh perjuangan yang dimulai sejak masa kecil hingga muda.

Hingga akhirnya pria bernama lengkap Yeremias Chornelus Teti atau yang lebih dikenal sebagai Jeremy Teti tak asing bagi penonton program berita di televisi.
 
Jeremy Teti sudah dikenal luas sebagai presenter handal di teveisi baik sebagai reporter atau pembaca berita.

Bahkan, sebagai presenter handal dibuktikan usai meraih predikat Presenter Berita & Talkshow Teravorit tahun 2014 lalu.

Baca juga: SELEB TERPOPULER: Sosok Tamara Anak Bungsu Rhoma Irama hingga Raul Lemos Betah di Rumah Kris Dayanti

Sebelum dikenal sebagai pembawa acara berita kondang, Jeremy Teti melewati perjalanan hidup yang penuh liku.

Berbincang dengan Helmy Yahya, Jeremy menceritakan masa kecilnya yang dia lewatkan di Atambua (Nusa Tenggara Timur) yang berbatasan langsung dengan Timor Timur (kini Timor Leste).

Ia hidup di tengah peperangan karena Atambua berbatasan langsung dengan Timor Timur.

Sejak kecil, Jeremy melihat langsung konflik berdarah yang terjadi di Timor Timur ketika itu.

Dia juga harus berpindah-pindah sekolah demi keselamatan dirinya.

"Ya kayaknya aku jadi lebih berani deh. Jadinya terbiasa dengan darah, luka, tentara kena tembak segala macam," kata Jeremy.

Selanjutnya demi menggapai pendidikan lebih tinggi, ia kuliah dan bekerja di Yogyakarta.

Halaman
1234

Berita Terkini