Berita Soccer Style

Bonita dan Annisa Nur Aini Bawa Tim Sepak Bola Sekolah Unggul di MilkLife Soccer Challenge Surabaya

Penulis: Nur Ika Anisa
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Annisa Nur Aini Putri dari tim KU 10, SDN Ngagel Rejo I dinobatkan sebagai pemain terbaik dan Top Scorer, Minggu (5/5/2024)

Tak berhenti di situ, Annisa mengaku suka latihan bersama sang ayah di lapangan dekat rumahnya, sekitar Bratang Surabaya.

“Soalnya dulu ayah juga pelatih. Kalau di Gerhana FC sudah sering (tanding). Sejak umur 8 tahun, kelas II. Suka sepak bola terinspirasi kakak, pemain bola di Gerhana FC juga,” ucap penggemar Pratama Arhan tersebut.

Mengetahui sang putri menyabet gelar Top Scorer KU 10, pemain terbaik dan membawa kemenangan bagi tim, membuat kedua orang tua Annisa haru bangga.

Hariyanto dan Wati Ningsih mengatakan, sangat mendukung bakat sang anak. Dukungan diberikan tidak hanya saat menemani sang anak tanding, tetapi juga tambahan latihan jika dibutuhkan.

“Kita sangat dukung ya, meskipun kita tidak antar tapi diantar kakaknya. Memang ada latihan tambahan, menambahi kekurangan dia dari nilai. Shot-nya dia kurang keras, saya latih. Kalau dia minta saya latih ya saya latih,” ungkap 

Hariyanto mengaku tak pernah memaksakan bakat sang anak. Ia pun membebaskan lima anaknya untuk memilih passion yang disukai. Dalam hal sepak bola maupun bidang lainnya.

Terlebih menyadari bahwa Annisa menyukai main bola sejak kecil. Sejak kecil, anak bungsunya itu disebut kerap berbaur main sepak bola bersama teman-temannya.

“Pertama kurang ngerti, punya bakat itu kurang mengikuti bakat dia (Annisa), ketika dia ikut club kok sering dapat juara antar klub. Dia paling kecil di antara anak-anak besar lainnya. Dapat Top Scorer aslinya kami kaget. Alhamdulillah, karena belum pernah (gelar tersebut),” ucap Hariyanto.

“Memang dia (Annisa) suka main sepak bola dari dulu, saya enggak apa-apa. Dukung saja. Kakaknya ada yang PSHT, ada yang futsal, sholawatan sukanya. Kami memantau saja, mendukung. Nanti bagaimana ya kita ikuti dulu,” ucap Wati Ningsih menambahkan.

Sementara itu Kepala Pelatih MilkLife Soccer Challenge Coach Timo Scheunemann mengatakan, selama turnamen terselenggara dari 2 Mei hingga 5 Mei, banyak bakat yang mulai terlihat di atas lapangan.

Hal ini menumbuhkan optimisme kecintaan terhadap sepak bola putri yang semakin meningkat di Surabaya. Sehingga diharapkan pada lahirnya para srikandi dari Kota Pahlawan yang kelak membela Indonesia di kejuaraan dunia.

“Sejak hari pertama saya memantau dan saya akui di Surabaya memang banyak bibit-bibit pesepak bola putri potensial dan hal tersebut terbukti di turnamen ini. Mereka mengaplikasikan teknik yang telah diajarkan oleh para guru, selama pertandingan berlangsung,” sebut pelatih berlisensi UEFA A tersebut.

Di samping itu, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengapresiasi semangat dan daya juang 631 peserta dari 33 Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) tersebut.

Kegiatan ini ditujukan untuk menggiatkan kebangkitan sepak bola putri Indonesia dengan membentuk ekosistem yang baru, agar nantinya terdeteksi pemain-pemain usia dini yang berpotensi menjadi pemain nasional.

Ia berharap dengan kesuksesan di series pertama ini, gelaran di Surabaya Series 2 pada September mendatang. Menjaring animo peserta lebih tinggi dan para siswi semakin menguasai teknik dasar sepak bola.

“Sejatinya, turnamen ini bukan hanya berbicara siapa pemenangnya, lebih dari itu agar tumbuhnya sikap sportivitas, serta terbentuknya kecerdasan sosial emosional para siswi. Surabaya luar biasa, secara historis luar biasa tapi ini putri. Mudah-mudahan nanti lebih banyak lagi,” ungkap Yoppy.

Berita Terkini