Berita Kota Batu

Berikut Capaian Penanganan Inflasi Kota Batu Sepanjang 2024 ini

Penulis: Dya Ayu
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai saat berkunjung ke peternakan sapi perah milik Nawi dan Edy, Senin (1/4/2024)

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu

TRIBUNJATIM.COM, BATU - Pencapaian penanganan inflasi yang dilakukan Pemerintah Kota Batu patut diacungi jempol.

Hal itu terbukti Kota Batu hingga tahun 2024 ini mampu menekan inflasi dan menjaga stabilitas performa perekonomian daerah melalui beberapa program yang dijalankan oleh Pemkot Batu.

Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengatakan dalam mengendalikan inflasi di Kota Batu, Pemkot Batu tak dapat bekerja sendiri dan harus berkolaborasi dengan baik bersama dengan Tim Pengandali Inflasi Daerah (TPID) Kota Batu, melalui monitoring dan stabilisasi harga, operasi pasar dan percepatan penyaluran bantuan sosial.

“Bersinergi dengan para pemangku kepentingan terkait inflasi. Termasuk dengan TPID Kota Batu untuk melakukan berbagai upaya dalam pengendalian inflasi sepanjang triwulan 1 tahun 2024. Selain itu juga ada empat strategi (4K,red) dalam pengendalian inflasi dan menjaga stabilitas harga bahan pokok di Kota Batu,” kata Aries Agung Paewai, Kamis (9/5/2024).

Baca juga: Produsen Susu di Kota Batu Sambut Positif Program Minum Susu Gratis Prabowo-Gibran

Strategi 4K tersebut ialah Keterjangkauan dan Stabilitas Harga, Ketersediaan dan Stabilitas pasokan bahan pangan,Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang efektif, dengan outcome adalah Indeks Perubahan Harga (IPH) atas komoditas penting yang menjadi kebututuhan terkendali.

“Sehingga daya beli masyarakat stabil yang berdampak terciptanya iklim berusaha yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan terpenuhinya kebutuhan layanan masyarakat akan bahan pokok penting,” ujarnya.

Lebih lanjut Aries Paewai menjelaskan strategi 4K tersebut kemudian dijabarkan dalam 5 langkah konkret untuk pengendalian inflasi di Kota Batu, yakni yang pertama melaksanakan operasi pasar murah atau gerakan pangan murah bekerjasama dengan Bulog divisi wilayah Malang dilaksanakan di Desa, Kelurahan dan Kecamatan di wilayah Kota Batu agar harga komoditas bahan pokok penting yaitu telur, daging ayam, gula pasir, minyak goreng, cabai rawit, sampai dengan Triwulan 1 2024 sudah dilaksanakan sebanyak 13 kali Operasi Pasar Murah.

Kedua, melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang, inspeksi mendadak dilaksanakan untuk memantau harga 11 bahan pokok pangan stategis di pasar besar dan distributor yang berpeluang mempengaruhi tingkat inflasi. Bekerjasama dengan Satgas Pangan Polres Batu dan pelaporan rutin perkembangan harga bahan pokok penting ke dalam Sistem informasi ketersediaan dan perkembangan harga bahan pokok (Siskaperbapo).

Baca juga: Update Kasus Dugaan Korupsi Puskesmas Bumiaji yang Menyeret Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu

Ketiga, melaksanakan gerakan tanam pangan cepat panen untuk komoditas cabai, serentak di lima kelurahan di Kota Batu dengan tujuan meningkatkan partisipasi masyarakat untuk pengendalian inflasi.

Keempat, melakukan percepatan realisasi Bantuan Sosial Tunai bagi masyarakat untuk menjaga daya beli masyarakat dan anggaran BTT  untuk Penanganan Inflasi dalam APBD 2024 sebesar Rp.13.236.703.360.

Kelima, melakukan agenda rutin dalam rangka koordinasi dan evaluasi atas kebijakan pengendalian inflasi melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah baik melalui rapat koordinasi nasional dilaksanakan rutin setiap awal minggu secara virtual yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri yang ditindaklanjuti dengan rapat koordinasi Tim teknis TPID.

Menurut Aries Agung Paewai, inflasi tetap harus dijaga dengan memberikan berbagai bantuan sosial baik kepada disabilitas, lansia, veteran dan keluarga pra sejahtera. Selain itu, juga secara rutin melakukan pemantauan harga, menjaga pasokan, operasi pasar murah, penggunaan BTT, dan mengoptimalkan kelancaran distribusi pangan.

“Meski libur lebaran kami berhasil menjaga stabilitas harga dan inflasi daerah. Hal ini tidak mudah karena daerah kami adalah daerah wisata. Memberikan subsidi harga sembako pada operasi pasar murah menjadi salah satu kunci sehingga masyarakat dapat membeli kebutuhan pokok. Selain itu, koordinasi dan komunikasi antara daerah dan pusat sangat baik melalui rakor TPID setiap minggunya,” terangnya.

Untuk besaran bantuan sosial kepada individu pada APBD 2024 masing-masing terdiri dari Bantuan Sosial Tunai (BST) bagi 162 Disabilitas Rp 500.000 perbulan, Bantuan Sosial Rumah Tak Layak Huni (RTLH) 181 Unit Rp 30.000.000 per unit, BST bagi 261 Lansia Rp.500.000 perbulan, BST Bagi 114 Veteran/Janda Veteran Rp. 4.000.000 per orang, BST Bagi 3.293 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Rp.300.000-600.000 perbulan, Hibah LVRI, PEPABRI, K3S DAN PWRI Total Anggaran Rp.180.000.000.

“Pemerintah Kota Batu mengambil langkah konkret mempercepat alokasi anggaran penanganan inflasi dalam APBD 2024 sebesar Rp 13,2 miliar untuk mengendalikan harga barang dam jasa. Sekaligus akan digunakan untuk BTT yang sudah berjalan sebanyak 13 kali,” pungkas pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur itu.

Termasuk laporan berkala stok di aplikasi SIBAPERKAPRO, secara rutin melakukan inspeksi pada pangkalan LPG, distributor besar, serta Pasar Induk Among Tani, akan terus dilakukan Pemkot Batu untuk menangani inflasi.

Berita Terkini