TRIBUNJATIM.COM - Terungkap alasan Cecep penjual cilok 12 tahun sukarela bersihkan masjid.
Sosok pria bernama lengkap Muhammad Cecep Abdullah itu kini tengah menjadi sorotan.
Ia merekam aksinya bersih-bersih toilet dan tempat wudu di masjid dan mengunggahnya di media sosial.
Cecep sendiri merupakan penjual cilok dan tahu gejrot di Sukabumi, Jawa Barat.
Sebagian hasil jualan penganan tersebut dipakai membeli sabun untuk membersihkan masjid.
"Dari modal itu enggak banyak, Rp 5.000 Cecep belikan sabun," ujarnya, Jumat (10/5/2024), dikutip dari YouTube Kompas TV via Kompas.com.
Untuk alat penggosoknya, Cecep menggunakan sikat WC dan sikat kawat.
"Alatnya itu alat rumah saja, seperti sikat WC rumah, sikat kawat yang ada di rumah. Soalnya belum mampu beli alat-alat yang mewah," ucapnya.
Ia mengatakan, aksi ini didasari kecintaannya pada kebersihan.
"Cecep senang dengan kebersihan. Kalau ngeliat kebersihan, orang-orang jadi bahagia. Kedua, supaya masyarakat bisa peduli dengan kebersihan," ungkapnya.
Baca juga: Sosok Cecep 14 Tahun Sukarela Bersihkan WC Masjid, Kini Sang Penjual Tahu Gejrot Dihadiahi Umrah
Hingga kini, Cecep sudah mendokumentasikan enam kegiatan membersihkan toilet masjid.
"Kalau dihitung berapa banyak (toilet masjid yang dibersihkan), insya Allah udah banyak. Cuma kalau dikontenin, ada 6. (Jumlahnya) wallahualam," tuturnya.
Bapak dua anak ini sudah melakukan aksi bersih-bersih masjid sejak 2012, atau saat ia berusia 14 tahun.
Di tahun itu, Cecep merantau ke Jakarta.
Di masa-masa awal perantauannya, Cecep belum memiliki pekerjaan. Ia pun terpaksa tinggal di masjid.
Sewaktu tinggal di masjid, Cecep berinisiatif membersihkan toiletnya.
Baca juga: Masih Ingat Prank Takjil Masjid Rp960 Juta? Korban Kini Galang Donasi Imbas Utang, Rumah Bisa Disita
Cecep akhirnya mendapat pekerjaan di sebuah toko herbal.
Cecep menyisihkan sebagian gajinya untuk membeli sikat kawat.
"Sikat kawat itu selalu Cecep bawa. Setiap cecep shalat, enggak harus temboknya, kalau misal ada gayung yang kotor, Cecep bersihin," jelasnya.
Karena ketekunannya itulah, Cecep juga dipekerjakan di sebuah mushala.
Singkat cerita, Cecep pulang kampung ke Sukabumi.
Bermodal hasil kerja di tanah rantau, Cecep buka usaha berjualan cilok dan tahu gejrot.
Istri Cecep, Iltap Ilpanti, mengatakan, suaminya bersih-bersih masjid pada pagi hari.
"Dari pagi sampai siang bersih-bersih masjid. Dari ashar sampai jam 9 malam jualan tahu gejrot dan cilok," terangnya saat diwawancara di rumahnya.
Viralnya video aksi Cecep membersihkan toilet masjid, membuat Iltap terharu.
"Begitu tahu (videonya) meledak viral, alhamdulillah senang dan terharu," tandasnya.
Kini, dengan viralnya video tersebut, Cecep mengajak masyarakat agar semakin peduli dengan kebersihan, khusunya di masjid.
Baca juga: Dulu Hobi Judi dan Mabuk, Acil Penjual Sate Kini Gratiskan Sate untuk Yatim Piatu, Pahala Buat Ibu
Sebelumnya juga viral di media sosial sosok Acil (36), pedagang sate aci kikil di Jakarta yang viral karena menggratiskan dagangannya untuk anak yatim piatu.
Belakangan, Acil menjadi sorotan di media sosial setelah TikToker Donny Ramadhan memborong makanannya.
Dalam video yang dibagikan di TikTok @donnyrapu beberapa waktu lalu, Acil terlihat memikul dagangannya berkeliling dari gang ke gang.
Uniknya, di wadah tempatnya berjualan, terdapat tulisan "Gratis setiap hari buat anak-anak yatim dan piatu".
Acil memanggang sate aci kikil miliknya langsung di tempat.
Ia pun menyajikan sate aci kikil itu bersama bumbu kacang.
Ketika TikToker Donny Ramadhan memborong dagangannya, raut wajah Acil pun terlihat begitu bahagia.
Baca juga: Sosok Penjual Sate Aci Gratiskan Dagangan Tiap Hari Buat Anak Yatim Piatu, Nangis Ungkap Harapan
Dilansir dari TribunJakarta, Acil memiliki nama asli Karsuji, yang setiap hari berdagang sate aci kikil di wilayah Jakarta Selatan.
Nama Acil diambil dari singkatan "aci kikil".
Acil bercerita, dirinya kerap berjualan di sekitar Jalan Praja Dalam K, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, setiap pukul 4 sore hingga malam.
Untuk menikmati satu porsi sate aci kikil ini, Acil menjualnya dengan harga Rp10.000.
Namun, anak yatim piatu bisa mendapatkannya secara gratis, seperti yang tertulis dalam tempat dagangnya.
Acil sudah berdagang sejak remaja.
Sementara, ide menjual sate aci kikil ini baru Acil lakoni pada tahun 2004.
Pasang surut kehidupan pun tak luput dialami oleh Acil sebagai seorang pedagang.
Ia pun sempat beralih menjadi seorang pedagang gorengan keliling.
Perjalanan Acil menjadi pedagang gorengan keliling itu awalnya berjalan mulus.
Tetapi, kesulitan mulai menimpa Acil ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Berbagai wilayah di lockdown hingga ke perumahan yang turut di portal.
"Akhirnya banyak yang bilang, istri juga bilang jualan sate aja lagi. Kalau di portal bisa dipikul, bisa masuk gang. Tahun 2020 mulai jualan sate kikil lagi," kata Acil Senin (29/4/2024).
Di kala kondisi inilah ia justru mendapatkan inspirasi untuk berbagi.
Rupanya hal ini justru menjadi berkah rezeki untuknya. Dagangannya kerap kali diborong untuk membantu anak-anak yatim hingga orang-orang kurang mampu.
"Pas lagi jatuh-jatuhnya saya punya niatan menggratiskan dagangan buat anak yatim, buat orang kurang mampu," ungkap Acil.
"Awalnya cuma buat anak yatim aja, tapi pas keliling ternyata bukan anak yatim aja. Bahkan orang dewasa juga ada. Jadi buat orang dewasa juga silakan," tambahnya.
Baca juga: Sosok Mak Titin yang Ditusuk Remaja Mabuk Berkali-kali Tak Terluka, Pisau Malah Patah, Pelaku Takut
Selain itu, menggratiskan dagangannya ini juga diperuntukkan untuk mendiang ibunya.
Ia mengaku menyesal kala masih muda justru terjerumus ke jalan yang salah.
"Dulunya saya nakal suka mabuk, main judi, segala macam. Saya menyesal," ucap Acil.
"Akhirnya saya punya niatan menggratiskan dagangan buat almarhum ibu saya biar pahalanya ngalir buat ibu saya," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com