Berita Surabaya

Cara Mengetahui Suntik Putih yang Aman bagi Kulit, Dosen UM Surabaya Beri Tipsnya

Penulis: Sulvi Sofiana
Editor: Samsul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi - cara mengetahui suntik putih yang aman

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bertambahnya usia dan gaya hidup kerap membuat kulit kusam dan sulit mendapatkan kelembapannya kembali.

Sehingga treatment kecantikan suntik putih kini menjadi salah satu cara yang dipilih oleh sebagian orang untuk mencerahkan dan memperbaiki warna kulit. 

Namun, Neny Triastuti Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya mengingatkan bahwa metode ini tidak sepenuhnya aman.

Ia mengatakan, suntik putih maupun infus whitening yang diklaim dapat mencerahkan kulit sejauh ini belum dapat dipastikan tingkat keamanannya, bahkan, jika produk yang digunakan atau cara penyuntikannya tidak tepat atau bukan oleh dokter yang ahli di bidang kecantikan, hal ini justru berisiko menyebabkan masalah kesehatan.

Menurut Neny sebelum mengetahui bahaya suntik putih dan cara menghindarinya, seseorang perlu mengenali dulu apa saja komposisi atau bahan yang biasanya digunakan untuk suntik putih. 

Baca juga: Sosok Penyanyi Kena Penyakit Autoimun Gegara Suka Suntik Putih, Kini Lepas Nama Panggung: Beda Jalan

Pertama, vitamin C. Vitamin C merupakan salah satu jenis antioksidan yang baik untuk kulit. Selain itu, vitamin C juga diketahui memiliki sifat antiaging.

Berkat efeknya tersebut, vitamin C berfungsi untuk membantu menyamarkan garis-garis halus, bekas luka, dan kerutan di kulit wajah. 

Selain itu, nutrisi ini juga kaya akan antioksidan yang dapat membantu meningkatkan produksi kolagen.

Kedua, Glutathione merupakan antioksidan yang dapat menghambat produksi melanin atau zat warna alami di kulit. 

Berkat efek tersebut, glutathione bisa membuat kulit tampak lebih cerah. Selain itu, glutathione juga dinilai memiliki efek antiaging yang baik.

Ketiga, Kolagen, pada cairan suntik putih, fungsi kolagen bukanlah untuk memutihkan, melainkan untuk menjaga kekenyalan wajah. 

"Sama seperti glutathione, kolagen juga diproduksi oleh tubuh, tetapi jumlahnya bisa menurun seiring pertambahan usia,'"ungkapnya.

Akibatnya, elastisitas kulit menurun dan memunculkan jejak garis halus di wajah. Suntik putih yang mengandung kolagen biasanya digunakan bersama bahan lain, seperti hyaluronic acid.

Dalam keterangannya, Neny menjelaskan bahaya suntik putih dalam dosis yang terlalu tinggi. 

Pada dasarnya, ketiga zat yang dipakai untuk suntik putih di atas memiliki manfaat tersendiri untuk kulit. Namun, dosis penggunaan yang terlalu tinggi bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Halaman
12

Berita Terkini