Berita Viral

6 Fakta Kasus Pria Surabaya Teror 'Foto Jorok' ke Teman SMP, 10 Tahun Obsesi Gegara Uang Rp5 Ribu

Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasus pria Surabaya teror teman SMP dengan foto tak senonoh atau jorok. Pelaku ditangkap oleh anggota Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim di kediamannya pada Sabtu (18/5/2024) dini hari.

TRIBUNJATIM.COM - Kelakuan pria Surabaya teror teman SMP dengan foto tak senonoh, viral di media sosial.

Kasubdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Charles P Tampubolon mengatakan, sosok pelaku berinisial AP (29) warga Kebraon, Karang Pilang, Surabaya.

Menurut pelapor, NR, tak sekali dua kali AP mengiriminya pesan berisi foto tak senonoh

Sudah dari tahun 2014, AP kerap mengiriminya pesan 'nakal' karena obsesi. 

Berikut 6 fakta terkait kasus pria Surabaya teror teman SMP dengan foto tak senonoh atau jorok.

Baca juga: Penyebab Murid SMP Setrika Adik Kelas, Salaman Tak Digubris saat Korban Berdoa, Kemenag Turun Tangan

1. Curhatan korban viral

Melalui akun x.com tersebut, NR mengeluh dirinya merasa lelah dikejar-kejar oleh sosok pria yang merupakan teman SMP terdahulu.

Sosok pria tersebut dianggap NR menyalahartikan kebaikannya, hingga terobsesi untuk terus mengejar dan memperoleh cintanya.

Padahal, menurut NR, bahwa sikap dan perilaku peduli yang ia tunjukkan selama ini juga berlaku kepada orang lain atau seluruh teman-temannya, entah laki-laki atau perempuan.

Karena obsesinya itu, pria tersebut terus menerus mengejar NR. Bahkan, sampai mengirimkan pesan berisi PAP foto alat kelaminnya dan pesan intimidasi bermuatan kekerasan seksual.

Perbuatan nekat pria tersebut, ternyata dilakukan selama 10 tahun. Yakni semenjak NR duduk di bangku sekolah kelas dua SMA hingga Mei 2024 kini.

"Bener-bener kuwesel ya allaahhh 10 tahun aku di obsesi APA (inisial) SMPN di Surabaya. konco sak kelas sing ngiro aku baper ambek de e pdahal aku ancen extrovert dan peduli nang arek kelas. kesel di ganggu 10 tahun orepku," postingan NR.

(Benar-benar lelah Ya Allah 10 tahun akun dijadikan bahan obsesi dia teman SMP yang mengira saya terbawa perasaan terhadap dirinya. Padahal saya memang extrovert dan peduli terhadap teman kelas. Lelah diganggu hidupku selama 10 tahun)

Baca juga: Sejoli Kepergok Berbuat Nakal di Musala, Bermula Warga Curiga Dengar Suara Desahan

Baca juga: Viral Video Sejoli Diduga Bermesraan di Gedung Kuliah UINSA Surabaya, Pihak Kampus Buka Suara

Sementara itu, NR membenarkan dirinya yang membuat postingan tersebut.

Pesan dan AP tersebut, diviralkan pertama kali oleh korban NR melalui akun x.com miliknya, yang diunggah pertama kali pada Rabu (15/5/2024) pukul 11.25 WIB.

Pantauan pada Jumat (17/5/2024) pukul 21.22 WIB, postingan tersebut sudah dilihat 20 juta kali, 15 ribu kali di postingan ulang (retweet), 11 ribu kali dikomentari dan 91 ribu disukai.

Kini, ia melaporkan perbuatan sosok si pria peneror ke Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim.

Curhat Nimas diteror 10 tahun temannya SMP (Akun X)

2. 10 tahun kirim pesan 'jorok' hingga ancaman pembunuhan

Bahkan, penelusuran NR, pria peneror itu sudah melakukan serangkaian intimidasi tersebut selama 10 tahun lamanya, menggunakan ratusan akun.

Tercatat dalam histori pengaturan akun x.com atau Twitternya, pria itu telah membuat sekitar 440 akun.

"PAP kelamin lewat Tweet akun. Ratusan akun. Dia bikin, saya blok, dia bikin lagi. Nah gitu terus. 40-an itu berkaitan akun dia. Tapi totalnya akun lain yang saya blok ada 440-an," ujar NR.

Namun, teror berupa pengiriman pesan intimidasi bermuatan kekerasan seksual berlanjut selama 10 tahun lamanya, hingga tahun 2024.

Baca juga: Dilema Video Tak Senonoh Remaja di Alun-alun Tulungagung, Pelaku Membantah, Tempuh Jalur Hukum

"Asusila secara langsung sih enggak. Tapi melalui psikologis DM IG 2018. Nah tahun itu tahun terberat tersiksa. Karena perilaku (kirim PAP kelamin) terjadi di tahun 2018, dari Januari-Desember," ungkapnya.

Korban NR mengaku tidak tahan dengan kelakuan pria tersebut. Pasalnya, aksi nekatnya tak melulu dilakukan melalui akun platform medsos.

NR mengaku, tidak pernah menghitung jumlah pesan PAP aneh yang masuk ke ponselnya. Seingatnya, terkadang, kurun waktu sehari, terdapat tiga kali pesan foto.

"Kadang sebulan berapa. Kadang mood dia aja. Kadang dalam seminggu selalu ada. Mulai ngancam sejak 2014, SMA kelas 2. Foto-foto yang dia fantasikan ke badan saya," kata NR saat ditemui awak media di depan Gedung Ditreskrimsus Mapolda Jatim, Jumat (17/5/2024) malam.

Beberapa kali, si pria juga sempat mendatangi rumahnya dengan berkelakuan aneh. Yakni berdiri di jalanan di depan rumahnya, mulai pukul 01.00-04.00 WIB.

Kemudian, pria itu secara sengaja menyalakan lampu motor yang menyilaukan itu tepat di depan rumahnya, hingga membuat ibundanya ketakutan.

"Paling terburuk tahun 2018. Dia pernah melempar jam tangan mati dan surat cinta. Saya bakar jam 6 pagi. Dia pernah jam 1 pagi berdiri sampai jam 4 subuh," jelasnya.

Bahkan, yang bikin NR khawatir, pria itu sempat memberikan pesan DM melalui akun x.com bermuatan ancaman pembunuhan.

Ancaman pembunuhan tersebut ditujukan kepada siapa saja sosok pria yang sedang pendekatan (PDKT) atau berpacaran dengan korban NR.

"Khusus saya saja. Karena dia memang obses sama saya. Dan dia mengakui cinta dan obses sama saya. Kadang dia itu jujur, kadang denial. Posesifnya dia itu mengarah ke intimidasi, kalau ada cowok dekat saya akan dibunuh," ungkapnya.

Baca juga: Aksi Tak Senonoh Pria dari Malang di Toko Sayur Bikin Wanita Menjerit Kaget, Ending Masuk Tahanan

Baca juga: Salah Kirim Foto Tak Senonoh Sama Selingkuhan ke Grup WA, Pak Kades Didemo Warga & Tanggung Malu

3. Berawal dari uang Rp5 ribu

Mengenai pemicu awal perbuatan si pria yang sebegitu nekat mengejarnya, korban NR menduga sosok pria itu telah menyalahartikan kebaikan dirinya yang pernah memberikan uang lima ribu rupiah semasa sekolah dulu.

Padahal dirinya memang memiliki sifat yang extrovert atau mudah bergaul terhadap siapa saja teman di lingkungan sekolahnya.

Lagi pula, kala itu, korban NR mengaku sengaja memberi uang tersebut, karena merasa iba terhadap kondisi dari si pria yang memiliki sifat introvert atau cenderung pendiam.

Apalagi, konteks peristiwa di sekolah kala itu, bahwa si pria sedang duduk sendirian di kelas dan tidak membeli jajanan atau makanan siang pada jam istirahat.

"Iya pernah kasih yang Rp 5 ribu. Iya merasa; kok NR peduli banget ya. Nah saya itu extrovert, semua satu sekolah saya pedulikan. Tapi dia aja yang aneh," jelasnya.

4. Pelaku larang korban temui keluarganya

Lalu, mengenai upaya untuk menghentikan perbuatan si pria pengagum dirinya. Korban NR mengaku, pernah meminta secara baik-baik kepada si pria untuk menghentikan perbuatan intimidasi tersebut, pada tahun 2016.

Ternyata, upayanya itu, tak pernah digubris, dan si pria itu, tetap saja melanjutkan perbuatannya, selama 10 tahun lamanya, hingga di tahun 2024.

"Pernah. Saya sudah pernah bilang baik-baik 3 kali ke rumah, tahun 2016. Kon pengenmu opo. Enggak direspon. Kalau ketemu orangtuanya si dia, saya selalu dilarang. Dia selalu bilang; orangtuaku baik gak usah dilibatkan," terangnya.

Namun, lanjut Korban NR, dirinya belum pernah mendatangi pihak keluarga dari si pria untuk mengadukan perbuatan anaknya yang keterlaluan.

Pasalnya, si pria selalu menolak dan menghalangi Korban NR untuk mendatangi kediamannya.

"Funfact-nya adalah dia sangat menutupi dari 2016-2024 ini. Kakaknya itu baru tahu kemarin, kamis pekan ini, dan orangtuanya baru tahu semalam kamis 16 Mei 2024 kemarin," tukasnya.

5. Alasan korban baru melapor

Saat Korban NR melaporkan kasusnya ke ruang pelayanan masyarakat di Gedung Ditreskrimsus Mapolda Jatim, Jumat (17/5/2024) malam (TribunJatim.com/Luhur Pambudi)

Kini, Korban NR telah melaporkan pria tersebut yang berinisial AP (30) warga Surabaya ke SPKT Mapolda Jatim, pada Jumat (17/5/2024).

Adanya laporan tersebut dibuktikan dengan adanya Surat Tanpa Penerimaan Laporan bernomor LP/B/254/V/2024/SPKT/POLDA JAWA TIMUR yang 2024 pukul 14.30 WIB.

Perempuan berambut panjang hingga sepinggang itu mengaku upaya hukum ini didasarkan atas dukungan moral dari orangtua, kerabat, keluarga, dan calon suaminya.

Apalagi dirinya juga berencana bakal melangsungkan pernikahan dengan calon suaminya, dalam waktu dekat.

Selain itu, Korban NR mengaku akhirnya melaporkan peristiwa yang dialaminya itu ke pihak kepolisian, setelah mendapatkan dukungan dari netizen dunia maya.

"Ada 2 faktor. Saya juga mau menikah. Dan saya didorong support sama pacar saya. Dan di sisi lain, banyak yang memang netizen Indonesia yang support saya. Di WA dan telpon untuk lapor," pungkasnya.

6. Pelaku ditangkap polisi

AP sudah ditangkap oleh anggota Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim di kediamannya pada Sabtu (18/5/2024) dini hari.

Saat dilakukan penangkapan, menurut Charles, pelaku tidak melakukan upaya perlawanan atau perilaku yang mengarah pada pembangkangan atas proses penegakkan hukum.

Dan, proses penangkapan itu didasarkan atas laporan yang telah dibuat pelapor NR (27) warga Gayungan, Surabaya.

Dibuktikan dengan adanya Surat Tanpa Penerimaan Laporan bernomor LP/B/254/V/2024/SPKT/POLDA JAWA TIMUR yang 2024 pukul 14.30 WIB.

"Tidak ada perlawanan (saat terlapor ditangkap)," ujar Charles, Sabtu (18/5/2024).

Kini, pelaku AP sedang menjalani serangkaian pemeriksaan penyidik. Charles berjanji akan memberikan perkembangan hasil penyelidikan dan penyidikan atas pelaku dalam waktu dekat.

"Lalu kami profiling si terduga. Dan kami lakukan penjemputan di rumahnya tadi malam. Sementara kami masih melakukan pemeriksaan," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com

Berita Viral lainnya

Berita Terkini