Kolaborasi dengan Mahasantri, Mahasiswa UM Malang Berdayakan Masyarakat Ekologi di Wonogiri

Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ashabun Naim, mahasiswa S2 Universitas Negeri Malang (UM) menggiatkan program pemberdayaan masyarakat dan fasilitasi pendampingan kegiatan pelestarian lingkugan di Wonogiri, Jawa Tengah, 2024.

TRIBUNJATIM.COM, WONOGIRI - Ashabun Naim, mahasiswa S2 Universitas Negeri Malang (UM) menggiatkan program pemberdayaan masyarakat dan fasilitasi pendampingan kegiatan pelestarian lingkugan di Wonogiri, Jawa Tengah.

Menurut Ashabun Naim, pilihan fasilitasi kegiatan pemberdayaan masyarakat di bidang lingkungan relevan dengan jurusan studi pascasarjana yang dia ikuti, yakni Pendidikan Luar Sekolah.

Profesi mayoritas petani di daerah ini menjadi pertimbangan tambahan kegiatan pemberdayaan lingkungan dilaksanakan.

“Saya bersama santri secara resmi berdinas merintis tugas di Wonogiri sejak 2014. Di awal penugasan, kami menggiatkan layanan pendidikan formal jenjang TK/RA (Raudhatul Athfal). Tahun 2024 memasuki satu dasawarsa penugasan ini, saya ingin mengaktivasi pendidikan berbasis ekologi, khususnya bagi keluarga petani dan masyarakat di desa-desa Wonogiri,” katanya, Kamis (23/5/2024).

Gus Naim, panggilan akrabnya, menambahkan, program pendidikan ekologi ini menjadi awal kolaborasi pelaksanaan tridharma perguruan tinggi dan amal sosial institusi santri. Ada mahasiswa dan kolaborasi mahasantri.

Karena selain berstatus mahasiswa pascasarjana di Universitas Negeri Malang, Gus Naim juga pengasuh mahasantri di Ponpes Sumber Pendidikan Mental Agama Allah (SPMAA) Wonogiri.

“Sebagai tanggung jawab sosial santri dan intelektual akademisi, saya kolaborasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat Wonogiri di bidang lingkungan dan ekologi ini melalui dukungan program layanan Pendidikan Informasi Lingkungan Hidup (PILIH),” kata bapak tiga anak ini.

Melalui PILIH, kegiatan pemberdayaan dirupakan dalam pelatihan pengelolaan sampah.

Baca juga: Wujudkan Masa Depan Berkelanjutan, PT Mataram Paint Jadi Model Industri Ramah Lingkungan

Kegiatan dilaksanakan pada April 2024 di Kelurahan Tawangsari, Pagutan, Manyaran, Wonogiri.

Terpilih peserta 25 warga desa dari unsur ibu-ibu rumah tangga, aparat kelurahan, perwakilan komunitas pengajian, dan masyarakat tokoh adat.

Materi pelatihan dan pendampingan difasilitasi aktivis PILIH SPMAA Magetan.

Ashabun Naim, mahasiswa S2 Universitas Negeri Malang (UM) menggiatkan program pemberdayaan masyarakat dan fasilitasi pendampingan kegiatan pelestarian lingkugan di Wonogiri, Jawa Tengah, 2024. (Istimewa)

Tahap awal percontohan, sesudah kegiatan pelatihan selanjutnya dilangsungkan pendampingan pemilahan sampah ke rumah-rumah (home visit), pencegahan atau pengurangan pembakaran sampah di rumah-rumah, penerapan sampah sebagai pupuk kompos dan pembuatan Bank Sampah .

Wonogiri memiliki geografi kewilayahan laut gunung hutan.

Masyarakat di wilayah seperti ini punya potensi tinggi diberdayakan sebagai aset pelestarian lingkungan.

Selain itu, masyarakat dapat digalang menjadi aktivis kekeluargan dan advokasi lingkungan ekologi.

“Kami ingin menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat di Wonogiri sebagai agen pelestarian alam lingkungan. Mereka bisa dididik bersama, difasilitasi dan didampingi hingga berdaya mengelola potensi lingkungannya. Sehingga dengan tata kelola lingkungan yang benar, risiko bencana diminimalisir dan peluang manfaat dapat diperbesar,” urainya.

Gus Naim menambahkan, Yayasan SPMAA Wonogiri yang diasuhnya melalui progam PILIH memiliki misi pendidikan ekologi yang bermanfaat bagi habitat di mana pesantren bertempat dan bermasyarakat.

“Dengan kegiatan pemberdayaan berbentuk pendidikan lingkungan ini, kami para santri sekaligus mengamalkan ajaran Alquran relevan kekinian, terutama berkait isu pelestarian dan keberlanjutan dukungan sumber daya kehidupan yang manfaatnya dirasakan semua warga,” jelasnya.

Berita Terkini