Berita Gresik

Dua Pesilat di Bawah Umur yang Keroyok Pemuda di Gresik hingga Tewas Menyerahkan Diri

Penulis: Willy Abraham
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mapolres Gresik, - Dua pesilat yang berstatus daftar pencarian orang (DPO) dalam kasus pengeroyokan SW (20), pemuda asal Sidoarjo, di Banjaran, Driyorejo, Gresik, Jawa Timur, Minggu (19/5/2024) lalu, menyerahkan diri ke Mapolres Gresik.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Dua pesilat yang berstatus daftar pencarian orang (DPO) dalam kasus pengeroyokan SW (20), pemuda asal Sidoarjo, di Banjaran, Driyorejo, Gresik, Jawa Timur, Minggu (19/5/2024) lalu, menyerahkan diri ke Mapolres Gresik.

Kedua tersangka yang menyerahkan diri masih di bawah umur.

Yakni MD asal Driyorejo, Gresik, dan MR asal Kedamean, Gresik.

Saat ini, Satreskrim Polres Gresik tengah memburu satu tersangka lagi.

Tersangka yang DPO diketahui bernama Ilham alias Celeng berusia 23 tahun.

"Ada tiga DPO, dua menyerahkan diri, sisa pelaku atas nama Ilham alias Celeng masih dalam pengejaran," ujar Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan, Senin (27/5/2024).

Diketahui, sebanyak enam tersangka yang berasal dari perguruan silat telah diamankan Satreskrim Polres Gresik.

Pesilat yang keroyokan itu nekat mengeroyok korban hingga tewas hanya karena beda perguruan.

Mereka awalnya menenggak miras, lalu melakukan patroli untuk mengeroyok anggota perguruan silat lain.

Dari enam tersangka, salah satu tersangka yang berinisial AG (18) mengungkapkan, sebelum melakukan aksi pengeroyokan kepada korban, mereka melakukan pesta miras terlebih dahulu.

Baca juga: Sweeping, Gerombolan Pesilat di Gresik Serang Pemuda dengan Beringas hingga Korban Koma dan Tewas

“Saat itu sebelum kejadian, kami semua minum arak Bali,” kata AG di Mapolres Gresik, Jumat (24/5/2024).

Hingga terjadi aksi pengeroyokan kepada korban, AG asal Miru, Kedamean, Gresik, benar-benar 'dibutakan', dia menjadi beringas, tega menghabisi korban yang sudah lemah tak berdaya.

“Saya pukul kepala korban dengan botol, botol bir didapat dari tempat lokasi, dekat gudang besi tua, botol bir. Korban belum berdarah, dan korban langsung lari. Saya memukul ikut teman-teman,” ungkapnya.

Selain AG, polisi juga mengamankan lima tersangka lainnya.

Satu orang di antaranya masih di bawah umur.

Keberingasan mereka mengantarkan mereka tinggal di penjara.

Adapun enam pelaku yang diamankan yakni, CDP (18) NRE (19) dan MNA (19). Ketiganya asal Desa Banjaran, Kecamatan Driyorejo, Gresik.

Kemudian, EG (19) dan ADS (18) asal Desa Banyuurip, Kecamatan Kedamean, Gresik. Dan satu orang merupakan anak di bawah umur (ABH).

Barang bukti yang diamankan satu buah botol, 4 buah handphone, 2 jaket hoodie dan 2 kaus.

Para tersangka dijerat dengan Pasal 170 KUHP ayat 2 dan 3 dengan ancaman pidana penjara paling lama 12 tahun penjara.

Sebelumnya, SW (20) pemuda anggota perguruan silat asal Krian, Sidoarjo, tewas di tangan anggota perguruan silat lainnya.

Korban tewas usai dihajar gerombolan pesilat dan dikepruk botol minuman, pada Minggu (19/5/2024) lalu.

Saat kejadian, sekelompok pesilat sedang melakukan sweeping untuk mencari anggota perguruan silat lainnya yang sedang latihan.

Nahas, korban yang saat itu hendak ke tempat latihan perguruannya di Desa Banjaran, Driyorejo, Gresik, bertemu dengan gerombolan pesilat tersebut.

Mereka langsung mengeroyok korban dengan beringas.

Belum puas menghajar korban, pelaku juga memukul kepala korban menggunakan botol kaca hingga mengalami luka.

Setelah korban lemah tak berdaya, para pesilat tersebut langsung meninggalkan korban begitu saja dan melanjutkan konvoi dengan mencari anggota perguruan silat lainnya yang sedang melakukan aktivitas latihan.

Korban kemudian dilarikan ke RS Petrokimia Driyorejo Gresik untuk mendapatkan perawatan.

Keberingasan gerombolan pesilat, membuat korban sempat mengalami koma selama 4 hari, saat menjalani perawatan di RS Petrokimia Gresik.

Kondisinya semakin kritis.

Korban lalu dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya.

Namun, korban menghembuskan napas terakhirnya pada Kamis (23/5/2024) sekitar pukul 21.00 WIB, karena luka akibat pukulan botol kaca yang mengenai kepalanya.

Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, mengatakan, korban meninggal dunia setelah berjuang melawan rasa sakit akibat tindakan brutal gerombolan pesilat itu.

"SW meninggal kemarin malam. Sempat dirawat di rumah sakit 5 hari. Selama itu korban koma tidak sadarkan diri akibat rasa sakit di kepala," ujarnya sambil mewanti-wanti agar tak disebutkan namanya, Jumat (24/5/2024).

Di tempat terpisah, Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan membenarkan peristiwa itu.

Polisi yang sudah menerima laporan kemudian bergerak mengamankan gerombolan pesilat tersebut.

"Para pelaku sudah kita amankan," ucapnya.

Lebih lanjut, pihaknya sedang melakukan penyelidikan dan pemeriksaan lebih lanjut.

Saat ini polisi masih melakukan pendalaman kepada para pelaku.

"Saat ini masih didalami semua," pungkasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, selain SW, sebenarnya ada satu lagi korban pengeroyokan perguruan silat.

Total ada dua orang dari anggota perguruan yang berbeda.

SW merupakan korban yang meninggal dengan luka cukup parah.

Berita Terkini