Berita Surabaya

Bantu UKM, Dosen dan Mahasiswa Untag Surabaya Membuat Mesin Punch untuk Rantang Soto

Editor: Ndaru Wijayanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (Untag Surabaya) kembali menyelenggarakan Program Pengabdian Masyarakat yang melibatkan para dosen dan mahasiswa Untag Surabaya. Putu Eka Dewi Karunia Wati ST., MT., CSCA dan Hery Murnawan ST., MT, CSCA bersama dua mahasiswa Prodi Teknik Industri Untag Surabaya merupakan salah satu tim yang memperoleh pendanaan dari Perguruan Tinggi untuk melakukan kegiatan pengabdian tersebut.

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (Untag Surabaya) kembali menyelenggarakan Program Pengabdian Masyarakat yang melibatkan para dosen dan mahasiswa Untag Surabaya.

Program Pengabdian Masyarakat ini merupakan salah satu bentuk kegiatan perguruan tinggi yang turut serta membantu pembangunan dan keberhasilan UKM di Indonesia.

Putu Eka Dewi Karunia Wati ST., MT., CSCA dan Hery Murnawan ST., MT, CSCA bersama dua mahasiswa Prodi Teknik Industri Untag Surabaya merupakan salah satu tim yang memperoleh pendanaan dari Perguruan Tinggi untuk melakukan kegiatan pengabdian tersebut.

Kegiatan Pengabdian masyarakat tersebut merupakan implementasi dari hasil penelitian yang dilakukan pada tahun 2023. UKM yang menjadi mitra yaitu UD Gajdah Delta yang berlokasi di daerah Porong, Sidoarjo. UKM tersebut memproduksi rantang soto mencapai 1500 rantang/hari.

Baca juga: Lulusan Teknik Industri Untag Surabaya Dapat Kerja Sebelum Wisuda

“Masalah utama dari proses produksinya yaitu pada proses pelubangan, butuh 2 orang pekerja untuk pelubangan karena kami masih menggunakan mesin manual. Biasanya produksi 1000an cacatnya sampai puluhan bahkan pernah sampai ratusan. Pegangan yang cacat itu langsung dibuang karena tidak bisa digunakan lagi,” ujar Yayak pengawas produksi UD Gadjah Delta.

Kegiatan Pengabdian masyarakat tersebut dimulai dengan melakukan pengamatan/observasi pada UKM, kemudian membuat membuat mesin punch yang telah dirancang berdasarkan hasil penelitian sebelumnya.

Selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap mesin yang sudah dibuat untuk melihat selisih waktu produksi dan tingkat kecacatan dari hasil produksi.

“Proses kerja mesin ini dibuat cukup sederhana, dimana benda kerja diletakkan pada ujung pen lalu alat punch didorong puli yang digerakkan oleh mesin dynamo rpm 1.400 ke bawah menekan pegangan rantang kepada pen untuk menghasilkan lubang berukuran 0,4 cm. Selanjutnya turun lagi kebawah dan terpotong ujungnya dikarenakan adanya pertemuan punch dengan dies yang menghasilkan pemotongan.” Ujar Putu Eka

Mesin puch yang dibuat sesuai kebutuhan produksi dengan ukuran lubang diameter 0,4 cm dan pemotongan ujung pada pegangan rantang soto dengan diameter 1,25 cm.

Baca juga: Berkat Arang Briket, Mahasiswa Teknik Sipil Untag Surabaya Lolos Tahap Nasional Ajang Pertamuda 2023

Kegiatan Pengabdian masyarakat dosen dan mahasisa Untag Surabaya menyasar UKM rantang di daerah Porong, Sidoarjo

Baca juga: Untag Surabaya Jalin Kerjasama dengan University of Salzburg, Austria

Desain ukuran meja dudukan mesin mempertimbangkan antropomteri dari pekerja sehingga diperoleh meja yang ergonomis yang nantinya dapat membuat operator mesin nyaman, aman, dan mampu mendongkrak produktivitas pada proses pelubangan dan pemotongan ujung pegangan rantang.

“Jika hasil pelubangan UKM ini 196 pcs/jam, dengan adanya alat ini hasil produksinya bisa mencapai 375pcs/jam dengan tingkat kecacatan 0 persen,” Imbuhnya.

“Penggunaan mesin punch ini selain meningkatkan kapasitas produksi, juga mengurangi biaya produksi yang dihasilkan sehingga akan memberikan keuntungan lebih banyak bagi pemilik UKM,” ungkap Putu

“Terima kasih Untag Surabaya. Harapannya kerja sama antara Untag Surabaya dan UKM kami tetap berlanjut kedepannya," tutup Yayak

Baca juga: Dosen Untag Surabaya Implementasikan Nutrisi Pupuk untuk Meningkatkan pH Tanah dan Produksi Tanaman

Berita Terkini