TRIBUNJATIM.COM, MADINAH - Ada berbagai cerita di balik keberangkatan jemaah haji ke tanah suci.
Tak terkecuali Halima Hadi Alfina, gadis berusia 18 tahun yang berhaji tahun 2024 ini berkat keahliannya menari.
Alfina merupakan salah satu jemaah haji termuda dari Indonesia. Baru lulus SMA, dia sudah bisa menunaikan Rukun Islam kelima. Alfina berangkat bersama ibunya, Jumiyati.
“Pakai uang hasil menabung sendiri (untuk berhaji). Alhamdulillah setiap kali dapat uang dari menari, saya tabung sedikit demi sedikit,” kata Alfina saat ditemui di sekitaran Masjid Nabawi.
Dia bercerita, sejak kecil sudah diajari menabung oleh orangtuanya. Bahkan sejak TK, dia mulai menabung dan kemudian dialokasikan untuk mendaftar haji oleh orangtuanya.
Dia didaftarkan haji menggunakan uang hasil tabungannya sendiri.
Sejak kecil, Alfina pandai menari. Dia seringkali diundang ke berbagai event tari. Nah, hasil dari menari selalu ia tabung. Selain disisakan sedikit untuk jajan dan bersedekah.
"Honor menari saya titipkan Ibu, untuk tabungan haji. Kebetulan sejak PAUD saya sudah ikut sanggar tari,” kisah Alfina.
Saat didaftarkan haji oleh orangtuanya, tahun 2009 silam, Alfina masih TK. Gadis itupun belum paham maknanya. Baru setelah remaja, ia paham dan mengerti bahwa naik haji merupakan kewajiban bagi yang mampu.
Baca juga: Jemaah Haji Indonesia Diingatkan Jangan Hilangkan Smart Card, Berikut Sejumlah Fungsinya
“Setelah paham, malah saya semakin semangat menabung. Saya tidak pernah menargetkan berapa banyak tabungan yang terkumpul. Pokoknya, begitu dapat honor, langsung ditabung,” ujarnya.
Selain tampil di sejumlah even, Alfina juga rajin mengikuti lomba-lomba di luar tari dan sering menang. Hasil lomba itu menambah pundi-pundi tabungan hajinya.
Tahun 2020 lalu dia masuk daftar berangkat haji. Namun karena Covid-19 keberangkatan Alfina bersama orangtua dan kakak-kakaknya tertunda. Tahun 2024 ini mereka akhirnya berkesempatan ke tanah suci.
Alfina berangkat membawa bekal yang cukup. Di tanah suci, ia juga bisa membiayai sendiri keperluannya, tanpa minta orangtua. Untuk kebutuhan utama maupun kebutuhan membeli souvenir dan berbagai hal selama di tanah suci semua pakai uang sendiri.
Alfina mengaku bisa disiplin menabung karena didikan orang tua. Dia tak pernah diberi uang jajan, selalu membawa bekal dari rumah ketika berangkat ke sekolah.
Kebutuhannya juga dicukupi orang tua. Sehingga dia tak merasa harus sama dengan teman-temannya yang lain, yang setiap saat harus mengikuti model dan perkembangan teknologi. Tanpa merasa kuper atau ketinggalan zaman dengan pilihannya itu.
“Sejak kecil juga kami ajari disiplin mengelola keuangan. Salah satunya selalu kami tekankan bahwa berbelanja itu sesuai kebutuhan, bukan keinginan,” kata Jumiyati, mendampingi anaknya.
Didikan Jumiyati membawa hasil. Alfina tekun menabung dan bahkan bisa membiayai sendiri ongkos naik haji. Alfina pun senang dan bangga bisa merasakan hasil menabungnya sejak kecil.