Haji 2024

Pasca Puncak Haji 2024, Ada 66.611 Jemaah Haji Sudah Pulang ke Tanah Air

Penulis: M Taufik
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jemaah Haji Indonesia saat tiba di tanah air, Senin (1/7/2024)

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik

TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA - Proses pemulangan jemaah haji Indonesia terus berjalan.

Data sampai 30 Juni 2024 terhitung ada 66.611 orang jemaah haji dan petugas yang sudah pulang ke tanah air. Mereka tergabung dalam 169 kelompok terbang. 

Sementara jemaah haji Indonesia yang wafat berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) berjumlah 336 orang. 

Pada fase pemulangan ini, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kembali mengingatkan jemaah haji untuk mempertimbangan kapasitas koper bagasi dan tas tentengan yang akan dibawa ke pesawat dengan tidak membeli oleh-oleh atau belanja berlebihan. 

“Jemaah dapat mengirim oleh-olehnya melalui jasa ekspedisi atau dapat membeli di tanah air,” kata anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda, Senin (1/7/2024). 

Baca juga: Buya Anwar Puji Penyelenggaraan Haji 2024 Lebih Baik, Minta Kritikan Jadi Masukan untuk Perbaikan

Di sisi lain, pergeseran jemaah dari Makkah ke Madinah juga terus berjalan. Selama di Kota Madinah, PPIH juga mengimbau jemaah untuk mengindahkan ketentun-ketentuan dan larangan yang berlaku selama berada di Kota Madinah khususnya di area Masjid Nabawi.

Widi menyebut, untuk memastikan kebersihan lingkungan dan kualitas makanan jemaah haji, PPIH melalui tim Sanitasi dan Food Security Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah melakukan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) di tempat katering dan pemondokan. 

“Tim ini berupaya mencegah penyakit yang disebabkan oleh faktor lingkungan. Inspeksi yang dilaksanakan meliputi pengamatan dan pemeriksaan langsung terhadap berbagai aspek lingkungan, seperti standar suhu, kualitas udara, pencahayaan ruangan, kebersihan lingkungan, dan pengolahan limbah,” terang Widi. 

Tim Sanitasi dan Food Security memastikan ketersediaan air bersih, melakukan pengendalian vektor penyakit, dan mengelola limbah medis di lingkungan KKHI, pos kesehatan sektor, dan pos kesehatan satelit. 

IKL yang dilaksanakan berupa pengamatan dan pemeriksaan langsung terhadap aspek lingkungan katering dan pemondokan jemaah haji. 

Untuk menjamin keamanan makanan para jemaah sebelum dikonsumsi, dilakukan pemeriksaan sampel makanan secara organoleptik. 

“Pemeriksaan ini meliputi pengujian rasa, bau, tekstur, dan warna makanan. Uji organoleptik ini bertujuan mendeteksi adanya risiko kerusakan makanan sedini mungkin, sehingga dapat dicegah sebelum dikonsumsi oleh jemaah haji,” tuturnya.  

Baca juga: Fakta Haji 2024, Terbanyak dalam Kuota dan Tertinggi Serapannya

Pemeriksaan ini dilakukan terhadap semua sampel makanan, baik menu reguler maupun menu lansia, yang dikirimkan oleh katering ke KKHI pada setiap waktu makan (pagi, siang, malam, selamat datang, dan selamat jalan).

Untuk kegiatan sanitasi, ia menjelaskan, tim melaksanakan kegiatan sanitasi melalui inspeksi dan intervensi kesehatan lingkungan di KKHI, katering, dan hotel/pemondokan jemaah. 

Halaman
12

Berita Terkini