Idul Adha 2024

Jelang Idul Adha 2024 Pedagang Bakal Dapat Cuan, Harga Hewan Kurban Naik sampai Rp 2 Juta per Ekor

Penulis: Hanif Manshuri
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Pasar Hewan Lamongan dan Babat menjelang Idul Adha Tahun 2024, Selasa (4/6/2024)

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Menjelang Hari Raya Idul Adha, harga hewan kurban, termasuk sapi di pasar hewan Lamongan mengalami kenaikan.

Kenaikan harga sapi rata-rata Rp 1 juta hingga  Rp 2 juta. Meski ada kenaikan harga yang cukup tinggi, animo pembeli dan transaksi penjualan hewan ternak di pasar hewan di Lamongan, seperti di Pasar Hewan Babat Selasa hari ini justru semakin meningkat.

Transaksi penjualan hewan sapi di pasar hewan di Lamongan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan Idul Adha 1444 tahun lalu. Dan  harga hewan ternak naik karena tingginya permintaan. 

"Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, harga sapi saat ini sudah bagus dan ada juga peningkatan pembeli menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijirah ini, " kata salah seorang pedagang sapi di Pasar Hewan Lamongan, Wardoyo, Selasa(4/6/2024). 

Baca juga: Kerugian Kebakaran Kapal Nelayan di Pelabuhan Brondong Lamongan, ini Kronologi Lengkapnya

Wardoyo membenarkan harga sapi naik mulai Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per ekor yang disebabkan karena tingginya permintaan.

Sedang jenis sapi yang banyak diburu para pembeli untuk hewan kurban adalah sapi jenis Limosin dan sapi jenis Simental yang dijual di kisaran harga Rp 21 juta hingga Rp 26 juta.

"Ada kenaikan harga jika dibandingkan dengan tahun lalu, naik sejutaan hingga Rp 2 jutaan," ujarnya. 

Kepala UPT Pasar Hewan Tikung, Isrofil mengatakan, populasi hewan kurban yang dibawa  para pedagang  naik antara 10 hingga 20 persen atau 150 ekor setiap minggunya. 

Meski sampai saat ini belum ditemukan penyakit pada hewan ternak sapi di Lamongan, pihaknya tetap mengantisipasi dengan secara rutin menyemprotkan disinfektan Untuk mencegah penularan penyakit LSD dan PMK.

"Rutin setiap minggu selain kita  juga selalu berkoordinasi dengan pihak Dinas Peternakan Lamongan," ungkap Isrofil.

Para peternak sapi selalu  dimbau agar tetap mewaspadai penyakit LSD maupun PMK.

Baca juga: Nasib Mujur Siswa SMK di Lamongan Tabrak Motor dan Terpental Masuk Kolong Truk, Evakuasinya Dramatis

Sementara, data Tribun Jatim Network yang didapat dari Disnakeswan menyebutkan, ketersediaan hewan kurban di Lamongan aman.  Tercatat, pada tahun 2024 populasi sapi di Lamongan ada 96.632 ekor. 

Dari jumlah tersebut, terdapat sapi yang siap untuk dipotong (dewasa, jantan, memenuhi kriteria kesehatan) sebanyak 8.074 ekor, dengan cadangan 3.234 ekor. Begitupun pada populasi kambing ada 94.635 ekor, sedangkan jumlah kambing yang siap dipotong ada 15.772 ekor dengan 1.276 ekor cadangan.

Sedangkan populasi domba di Lamongan ada 70.238 ekor, dari jumlah tersebut terdapat 11 ribu ekor yang siap dipotong. “Ketersediaan hewan kurban tahun ini dinyatakan aman. Yangmana perhitungannya ialah mengacu pada kebutuhan kurban pada tahun lalu yakni 2023,” tutur Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan Shofiah Nurhayati.

Untuk menjamin kualitas kesehatan hewan kurban, tim lapangan dari Dinas Kesehatan Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan sudah melakukan tindakan vaksinasi sejak Januari 2024 lalu. 

Hingga bulan Mei 2024, capaian vaksinasi pada ternak di Lamongan sudah mencapai 89 persen atau 86.700. Upaya menjamin kualitas kesehatan hewan kurban di Lamongan juga diwujudkan melalui pemberian disinfektan  di 2 pasar hewan yang ada di Lamongan yang dalam pelaksanaan upaya ini bekerjasama dengan pusat kesehatan hewan. 

Karena ketersediaan mengacu pada jumlah kebutuhan tahun lalu, maka jumlah ketersediaan juga ada  cadangan. Seperti kebutuhan kambing tahun lalu ada 14.490 ekor.

Tahun ini disediakan 15.772 ekor. Adapun stok cadangannya sejumlah 1.278 ekor.

"Stok itu untuk didistribusikan ke daerah lain seperti Gresik, Surabaya, dan Sidoarjo," pungkasnya

Berita Terkini