TRIBUNJATIM.COM - Dulu hidup foya-foya, seorang kakek kini jadi gelandangan selama 15 tahun.
Sang kakek kini hidup sengsara karena judi, padahal dulu hidup mewah dan enak.
Kisah tersebut seorang kakek di Jepang bernama Abe-san.
Tunawisma memang selalu ada hampir di setiap negara di dunia.
Tak terkecuali di Jepang yang kerap dianggap sebagai negara maju.
Para tunawisma di Jepang salah satunya berada di sekitaran bantaran Sungai Tama.
Sungai Tama ini diketahui merupakan sebuah sungai besar di antara Prefektur Yamanashi, Kanagawa, dan Tokyo, di Honshu.
Di sana mereka tak begitu terlihat karena membangun tempat tinggal di tengah rimbunnya pepohonan dan di kolong jembatan.
Mereka membangun gubuk ala kadarnya menggunakan barang-barang bekas yang mereka kumpulkan seperti kayu hingga kain terpal.
Kondisinya pun mengkhawatirkan, karena barang-barang bekas yang mereka kumpulkan tapi tak digunakan dibiarkan bertumpuk.
Sehingga di sekitar gubuk mereka terlihat seperti banyak tumpukan sampah
Untuk memenuhi kebutuhan listrik, tunawisma di Jepang sudah menggunakan solar panel.
Para gelandangan ini biasa mencuci, mandi, hingga menyikat gigi di Sungai Tama.
Namun tempat gubuk mereka tinggal ini cukup berbahaya untuk ditinggali, khususnya di saat topan dan musim dingin datang.
Baca juga: Jualan Onigiri Cita Rasa Keringat dari Ketiak Basah Cewek Jepang Jadi Sorotan, Harganya Rp150 Ribu
Salah satu dari mereka ada yang dipanggil Abe-san, seorang kakek yang tinggal di sebuah gubuk bersama tiga ekor kucing.