Dia tak berani apabila harus bertanggungjawab atas kepemilikan uang sedekah tersebut ketika di akhirat.
"Enggak diterima kalau banyak," kata sang kakek dengan tegas.
Si pemuda berusaha memaksa dan mencoba menjelaskan bahwa uang yang dia berikan tidak terlalu besar nilainya.
"Enggak banyak kok," kata si pemuda coba membujuk sang kakek untuk menerima pemberiannya.
"Banyak itu mah de. Enggak mau tanggungjawab saya. Kalau 10 ribu atau 5 ribu, saya mau. Itu mah udah kelewatan," kata sang kakek kembali menolak pemberian si pemuda.
"Ini sedikit aja," kata si pemuda coba kembali membujuk.
Baca juga: Pengemis Maksa Minta Sedekah Ternyata Hidup di Jalanan Selama 14 Tahun, Kini Dibawa Dinsos ke RSJ
"Enggak," jawab sang kakek.
"Jajanin buat makan saja?" lanjut si pemuda.
"Ya udah beliin nasi saja," jawab sang kakek sambil menunjuk warung nasi yang ada di sisinya.
Berulang kali, sang kakek enggan untuk menerima uang sedekah tersebut.
Pemuda tersebut bahkan putus asa untuk memberinya uang sedekah dengan nominal tersebut.
"Memang kenapa tidak mau nerima?" tanya si pemuda yang heran dengan sikap sang kakek.
"Saya enggak mau terima, nanti saya tanggung jawab di akherat, di dalam kubur saya tanggung jawab," jawab sang kakek tegas.
"Ini enggak banyak kok," kembali si pemuda coba menjelaskan nominal uang yang hendak dia berikan tidak terlalu besar nilainya.
"Enggak mau. Kalau lagi bulan puasa atau mau lebaran, saya mau. Itu (nilai yang pemuda itu hendak berikan) lebih dari zakat," jawab sang kakek memberikan alasan.