Sementara mereka yang sudah melakukan aktivitas seksual aktif juga diintervensi.
"Kami sudah berkomunikasi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga. Akan ada kegiatan untuk menjangkau kalangan remaja," ungkapnya.
Lebih jauh Ifada mengingatkan, meledaknya kasus HIV di kalangan remaja adalah muara dari fenomena sosial.
Hilir dari masalah ini adalah masalah pengasuhan di keluarga, seperti orang tua yang kurang perhatian ke anak, broken home, dan anak tenaga kerja migran.
Ia menegaskan, saat anak tidak mendapatkan kehangatan di keluarga, maka dia sudah masuk dalam kelompok berisiko.
"Di luar dia akan berusaha mendapatkan kehangatan dari pacarnya. Kalau pacarnya normatif, hanya ngajak makan tidak apa-apa. Kalau ngajak ke ranjang bagaimana?" katanya.
Perempuan yang juga seorang psikolog ini sangat menekankan kehangatan orang tua kepada anak-anaknya.
Ia mencontohkan, kehadiran sosok ayah sangat penting bagi anak perempuan.
Jika anak perempuan tumbuh tanpa merasakan kehadiran sosok ayah, dia akan mudah jatuh ke pelukan laki-laki lain.
"Suatu saat anak perempuan akan masuk pada siklus seksual. Tanpa kehadiran ayah, dia mudah dimasuki sosoknya laki-laki lain," pungkas Ifada