Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Yusab Alfa Ziqin
TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Penjualan kambing kurban untuk Idul Adha 2024 di Kabupaten Bojonegoro menurun ketimbang momen serupa di 2023 lalu.
Hal itu diutarakan Yanuar Kriswanto selaku Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) Kabupaten Bojonegoro.
"Penjualan turun sekitar 20 persen," ungkapnya kepada Tribunjatim.com, Minggu (16/6/2024) siang.
Berdasarkan informasi dari jaringannya, turunnya tingkat penjualan kambing kurban Idul Adha 2024 ini tak terjadi di Kabupaten Bojonegoro saja.
"Melainkan, juga terjadi di daerah lain. Di beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur kondisinya sama," jelasnya.
Peternak asal Desa Ngablak, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro ini meneruskan, ada beberapa sebab penjualan kambing kurban ini turun.
Baca juga: Idul Adha Bersamaan Pendaftaran Sekolah, Penjual Kambing Kurban di Malang Keluhkan Sepi Pembeli
"Salah satunya, momen Idul Adha 2024 ini bersamaan dengan pendaftaran serta kelulusan sekolah," terangnya.
Sehingga, lanjut dia, masyarakat bisa jadi lebih memprioritaskan uangnya untuk urusan pendidikan itu ketimbang urusan membeli hewan kurban.
"Selain itu, secara umum perekonomian saat ini memang nampak sedang lesu," pungkas ayah tiga anak ini.
Terpisah, Rega selaku salah satu peternak kambing di Desa Sendangrejo, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro mengemukakan hal serupa.
Dia menambahkan, di Kabupaten Bojonegoro ini jenis kambing paling banyak dicari untuk kurban Idul Adha 2024 adalah kambing jenis lokal.
"Yakni, kambing Gibas dan Jawa. Jenis ini relatif murah. Harganya Rp 2,5-Rp 4,5 juta per ekor," tambahnya
Baca juga: Jelang Idul Adha, Maling Sapi di Banyuwangi Lolos dari Kepungan Warga, Kabur Tinggalkan Hewan Curian