TRIBUNJATIM.COM - Banyak orang tua di Kota Bogor, Jawa Barat, yang protes anaknya tak diterima sistem PPDB zonasi.
Mereka yang tidak terima pun sampai menggeruduk sekolah sambil bawa meteran untuk ukur jarak rumah ke sekolah.
Bahkan ada yang sampai mengukur jarak sekolah dan rumah secara manual pakai kayu.
Melansir TribunnewsBogor.com, sejumlah orang tua mendadak datangi SMAN 3 Kota Bogor pada Kamis (20/6/2024) pagi.
Orang tua ini mendatangi SMAN 3 Kota Bogor lantaran tidak terima dengan hasil penerimaan peserta didik baru sistem zonasi.
Perwakilan orang tua yang datang ini sampai melakukan aksi mengukur manual menggunakan meteran kayu.
"Saya rumah itu di Ciheuleut. Ya jaraknya 650 meter lah kalau ke sini (SMAN 3)," ucap Slamet, orang tua salah satu calon murid SMAN 3 Kota Bogor yang tidak diterima sistem zonasi.
"Tapi, anak saya enggak keterima zonasi," imbuhnya.
Slamet melanjutkan, ia merupakan warga asli Ciheuleut.
Sudah 23 tahun ia tinggal bersama keluarganya di kawasan tersebut.
"Anak saya juga kelahiran asli sini kok," tegasnya.
Ia pun merasa ada kejanggalan dengan sistem zonasi ini.
Slamet mengaku memiliki data bahwa ada dugaan kecurangan menumpang kartu keluarga (KK) yang tidak sesuai.
Jadi disebutnya, ada anak yang menumpang KK agar bisa ikut seleksi PPDB zonasi.
Baca juga: Kecewa Anaknya Tak Lolos PPDB Zonasi, Orang Tua Ukur Jarak Rumah ke Sekolah Pakai Kayu: Keadilan
Selain itu, ia juga merasa ada jarak yang lebih jauh dari titik kordinat rumahnya namun diterima di sistem zonasi ini.