Berita Viral

Meski Kena Kanker sampai Wajah Membusuk, Mbah Asnawi Rela Jadi Pemulung, Cuma Dapat Upah Rp10 Ribu

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mbah Asnawi jadi pemulung meski wajahnya membusuk karena kanker

TRIBUNJATIM.COM - Kisah seorang pemulung bernama Mbah Asnawi (75) jadi sorotan hingga menuai rasa iba.

Pasalnya meski Mbah Asnawi kena kanker sampai wajahnya membusuk, ia rela jadi pemulung.

Padahal upah yang didapat juga tak banyak, cuma Rp10 ribu untuk tiga hari.

Awalnya, kisah Mbah Asnawi viral setelah sebuah video memperlihatkan kisah pemulung wajah berlubang dan membusuk, tersebar di media sosial.

Dengan wajah berlubah dan membusuk, sang kakek tetap bekerja memulung demi mencari nafkah.

Padahal luka di wajahnya tersebut sangat sensitif terkena debu saat memulung.

Mirisnya, ia sudah susah payah memulung dengan upah yang tak seberapa.

Dalam tiga hari memulung, pilunya ia hanya mendapatkan upah kecil Rp10 ribu.

Itulah kisah pilu yang dialami Mbah Asnawi, seorang kakek berusia 75 tahun.

Diketahui, video kisah pilu Mbah Asnawi saat memulung tersebut viral dibagikan akun Instagram @gerbangsedekah.

Dalam video yang dibagikan, memperlihatkan kegiatan Mbah Asnawi yang sehari-hari bekerja menjadi seorang pemulung.

Dengan pakaian lusuh, Mbah Asnawi memilah sampah satu per satu.

Tampak ia pun sudah terbiasa mencium bau tak sedap dari sampah-sampah yang dipilahnya tersebut.

Meski begitu, Mbah Asnawi tetap memakai maskernya.

Baca juga: Sehari Cuma Andalkan Uang Rp25 Ribu untuk Hidup, Pemulung Kini Berhasil Berangkat Haji Bersama Istri

Saat dihampiri, pengunggah mengaku kaget saat melihat kondisi wajah Mbah Asnawi tersebut yang berlubang.

Tak hanya itu, menurut pengunggah, wajah berlubang Mbah Asnawi tersebut juga mengeluarkan aroma tak sedap yang menyengat.

Ternyata kondisi Mbah Asnawi dengan wajah berlubang dan membusuk tersebut karena mengidap penyakit kanker.

"Saat ku hampiri, betapa kaget, wajahnya berlubang, berair dan tercium aroma tak sedap yang sangat menyengat. Ternyata, kakek sakit kanker," tulis pengunggah, melansir Tribun Jabar.

Kisah pilu Mbah Asnawi pemulung wajahnya berlubang dan membusuk karena idap kanker, tiga hari mulung cuma dapat upah Rp10 ribu (Instagram/gerbangsedekah)

Mbah Asnawi sendiri lalu curhat meluapkan perasaannya.

Ia mengaku terpaksa tetap bekerja meski sudah tak lagi kuat memulung.

Saat memulung, Mbah Asnawi merasa sakit di wajahnya yang berlubang tersebut karena banyak kotoran dan debu masuk.

"Sebenarnya saya sudah enggak kuat mulung nak, banyak kotoran dan debu masuk di wajah saya, rasanya sakit banget. Mau pakai masker, nafas saya terasa sesak," ungkap Mbah Asnawi.

Sehari-hari, Mbah Asnawi memang hanya bekerja memulung.

Hanya itu pekerjaan yang bisa dilakukan Mbah Asnawi untuk mencari nafkah.

Namun karena rasa sakit yang dideritanya, membuat Mbah Asnawi bekerja kurang maksimal.

Dari hasil memulung yang ia kumpulkan selama tiga hari, ia hanya dapat upah Rp10 ribu rupiah.\

Lebih memilukannya lagi, Mbah Asnawi pun terpaksa makan nasi tanpa lauk.

Namun, ia mengaku makan sehari sekali tanpa lauk itu saja sudah dia syukuri.

Di sisi lain, Mbah Asnawi juga harus bertahan karena penyakitnya.

Ia hanya bisa beli obat pereda nyeri untuk menghadapi penyakitnya tersebut.

Baca juga: Mbah Harun Nangis Tolak Mainan Jualannya Dibeli Rp 10 Ribu, Anggap Terlalu Banyak: Saya Terharu

Karena kisah pilunya tersebut, membuat pengunggah dan netizen terenyuh.

Akun pengunggah tersebut membuka donasi untuk membantu kebutuhan dan pengobatan Mbah Asnawi tersebut.

Diketahui pengunggah membagikan rekening donasi yang disalurkan melalui Yayasan Gerbang Sedekah yang berlokasi di Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Dari unggahan kisah pilu Mbah Asnawi ini, sejumlah netizen bersimpati dengan nasib pemulung tersebut.

Tak sedikit netizen yang menanyakan alamat tempat Mbah Asnawi tinggal untuk memberikan bantuan.

Berikut beragam komentar netizen:

"Ya Allah kakek"

"Ya Allah astaghfirullah, kemana dinas sosial"

"Ya Allah Lindungi kakek sehatkn kakek pnjgkn umurny murahkn rezkyny. Amin"

"Ya Allah gini pemerintah yg katanya mau kasih uang sm korban judi online???? padahal orang2 seperti bapak ini lbh membutuhkan"

"In abah ny dmna yah klo ad di tmpt daerah saya sini saya bisa ny bantu bersihin luka.a sy kasih salep ibat dn cairan steril trus tak perban stiap 3 hri sekali tak gantikan bah……"

"Masyallah! Astaghrirullahal’adzim! Kasian bgt kakek!!! Semogga Cepet ada yg membantu mu ya kakek. ..seharusnya ada lembaga sosial utk kanker patient yg tidak mampu.. maupun pihak rumah sakit yg bisa membantu dengan cuma2," tulis beragam komentar netizen.

Sementara itu, kisah pemulung yang kini berhasil naik haji bersama istri setelah lama menabung menarik disimak.

Kisah perjuangan yang dilakukan oleh pemulung asal Mojokerto, Jawa Timur, ini begitu menginspirasi.

Ia mengungkap caranya menabung agar akhirnya bisa berangkat naik haji.

Setiap orang memiliki perjuangan untuk bisa berangkat haji seperti sosok pemulung bernama Khumaidi Katijan (49).

Meski hanya bekerja sebagai pemulung, tak membuatnya meruntuhkan tekadnya untuk menuaikan ibadah haji ke Tanah Suci.

Kini kisah Khumaidi Katijan viral di media sosial.

Sehari-harinya bekerja sebagai pemulung, Khumaidi Katijan berhasil mewujudkan salah satu mimpi besarnya tersebut.

Sampai detik ini pun, Khumaidi Katijan mengaku masih tak menyangka ia bisa menunaikan ibadah haji.

Tak sendiri, Khumaidi Katijan berangkat bersama sang istri, Siti Fatimah (45).

Dikutip dari jatim.kemenag.go.id pada Selasa (4/6/2024), Khumaidi Katijan bekerja sebagai pemulung barang bekas di TPA Karangdiyeng, Kecamatan Kuterejo, Jawa Timur.

Khumaidi Katijan dan istrinya memiliki dua orang anak dan mereka menabung demi mewujudkan ibadah ini.

Rupanya keinginan untuk naik haji ini pertama kali datang dari sang istri.

Mendengar impian sang istri awalnya Khumaidi sempat pesimis.

Di pikirannya saat itu ia ragu, karena dirinya hanyalah seorang pemulung.

Kisah Khumaidi Katijan pemulung Mojokerto, Jawa Timur, yang berangkat haji setelah lama nabung (jatim.kemenag.go.id)

"Saya ini cuma pemulung barang bekas, biaya haji kan mahal, apalagi kalau berdua," ujarnya.

Akan tetapi, Khumaidi Katijan tetap berusaha meski ia tahu ini bukan hal yang mudah.

"Pada tahun 2011 itu kebetulan tabungan kami sudah terkumpul Rp10 juta.

Awalnya ingin saya belikan tanah kecil-kecilan tetapi saya ingat kalau istri ingin berangkat haji.

Dibantu dana talangan, akhirnya saya bisa mendaftar haji," papar Khumaidi Katijan.

Tak hanya menabung untuk ibadah haji, tapi Khumaidi Katijan juga mengelola uangnya untuk persiapan dana pelunasan.

Hal ini ia lakukan setelah mendaftar haji.

Khumaidi Katijan pun blak-blakan dengan pendapatannya per hari sebagai seorang pemulung.

"Dari memulung, saya bisa memperoleh uang penghasilan seratus ribu atau kalau sedang sepi, ya kurang dari seratus ribu per hari," lanjutnya.

Khumaidi Katijan disiplin dalam membelanjakan penghasilannya.

Ia hanya memakai Rp25 ribu per hari untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sisanya ia gunakan untuk tabungan haji.

Selain bekerja sebagai pemulung, Khumaidi Khumaidi Katijan dan sang istri bikin usaha lain.

Mereka sempat menekuni pembuatan batu merah.

Usaha ini cukup membantu perekonomian keluarganya.

Sayangnya usaha ini berhenti 4 tahun lalu karena tanahnya sudah habis.

Kisah Khumaidi Katijan pemulung Mojokerto, Jawa Timur, yang berangkat haji setelah lama nabung (jatim.kemenag.go.id)

Rencana berangkat haji ini sendiri sempat terunda tiga tahun karena pandemi Corona.

Sejatinya, Khumaidi Katijan dan Siti Fatimah harus berangkat ke Mekkah pada tahun 2021 lalu, tapi harus ditunda.

"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur tahun ini dipanggil untuk berhaji ke Baitullah," ujar Khumaidi Katijan.

Lebih lanjut, Khumaidi Katijan dan istrinya tergabung dengan kloter 65.

Pasangan ini terbang ke Tanah Suci pada Rabu (29/5/2024), pukul 14.10 WIB.

Khumaidi Katijan ingin mendoakan anak-anak dan saudara-saudaranya.

Ia berharap, keluarga besarnya juga bisa menunaikan ibadah haji seperti dirinya.

Selain itu, Khumaidi Katijan juga berdoa agar keluarganya diberikan kehidupan yang barokah oleh Allah SWT.

Berita Terkini