Ia pun berinisiatif ingin memperbaiki kerusakan jembatan dan atap rumah di sana.
"Tapi jembatan mereka sudah berusia lebih dari 10 tahun. Terkadang, anak-anak dan orang tua jatuh dan terluka," kata Kristian Hansen dalam videonya.
Ia kemudian berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp75 juta dalam kurun waktu 24 jam melalui penggalangan dana di Instagram.
Dana tersebut digunakan untuk membeli bahan-bahan seperti kayu dan peralatan lainnya yang diperlukan untuk memperbaiki jembatan yang sudah sangat rusak parah di Kampung Terapung Sampela, Wakatobi.
"Jadi kami mengumpulkan dana Rp75 juta untuk membantu mereka dan penduduk setempat setuju untuk gotong royong," terangnya.
Kini warga setempat telah memiliki jembatan dan rumah yang layak dan aman.
Karena aksinya tersebut, ia mengaku sangat puas bisa membantu masyarakat dan memberikan dampak begitu besar.
Ia lantas turut mengapresiasi para donatur yang telah turut andil untuk mendukung aksi mulianya tersebut.
"Terkadang sedikit bantuan, bisa membuat perbedaan besar."
"Jadi terima kasih kepada 300 orang lebih dari seluruh dunia, yang sudah membantu kami mewujudkannya. Tempat ini adalah destinasi yang wajib dikunjungi."
"Saya menjamin, pengalaman yang tidak akan pernah kamu lupakan," ungkapnya, melansir Tribun Sumsel.
Namun aksi turis Denmark ini rupanya membuat Gamis selaku Kades Samabahari, Wakatobi, kecewa.
Kades Samabahari mengaku kecewa karena tak diberitahu bahwa sang YouTuber hendak memperbaiki jembatan.
Selan itu, menurutnya, jembatan yang disebut rusak tersebut diklaim masih layak pakai hingga dua tahun mendatang.
Gamis kecewa karena para pemerintah desa setempat tak mengetahui aksi perbaikan jembatan yang dilakukan sang bule Denmark tersebut.